Takengon (Waspada Aceh) – Giliran supir dump truck di Aceh Tengah yang melakukan konvoi di ruas jalan, berunjukrasa menyampaikan aspirasinya ke kantor DPRK Aceh Tengah
Ratusan dump truck berjejer bagai ‘menyeruduk” lokasi parkir kantor DPRK dan Pemda Aceh Tengah. Para supir yang selama ini aktif mengemudikan truck matrial bangunan tersebut, meminta lembaga terhormat untuk mencarikan solusi demi kelangsungan mata pencaharian mereka.
Aksi demo yang berlangsung Jumat pagi (19/7/2018) dikoordiner Ketua Asosiasi Sopir Dump Truck Aceh Tengah, Ismail RB, dan DPC Organda setempat, Junaidi, langsung diterima pimpinan dewan, Ansaruddin Naldin serta 9 anggota dewan lainya.
“Kami sudah sangat susah dalam berusaha. 8 Unit dump truck ditangkap. Area untuk galian C ditutup. Proses pengurusan ijin usaha penggalian yang ditangani Provinsi Aceh, sangat rumit dan memberatkan,” sebut Junaidi, Ketua Organda Aceh Tengah.
“Bila kami tidak berusaha, sangat besar dampaknya terhadap pembangunan di Aceh Tengah. Masyarakat merugi dan ekonomi keluarga kami terancam. Untuk itu kami minta Pemda Aceh Tengah menciptakan lapangan kerja bagi para sopir angkutan dump truck, dengan memanfaatkan galian C yang ada di Aceh Tengah,” lanjutnya.
Pada kesempatan itu, Wakapolres Aceh Tengah, Kompol Waro menjelaskan, pihaknya hanya menjalankan tugas sesuai ketentuan hukum. Adanya galian C ilegal harus ditertibkan. Bila semuanya sesuai aturan, tidak akan dilakukan penangkapan, sebutnya.
Karena proses pengurusan ijin usaha penggalian ditangani pihak provinsi, dalam pertemuan itu disepakati upaya untuk mendapatkan ijin. Para pengusaha itu meminta Pemda berperan aktif untuk menjembataninya.(b32)
