Banda Aceh (Waspada Aceh) – Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Abdul Hafil Fuddin menegaskan, Danramil Ranto Panyang Peureulak, Lettu Inf.Miswanto, sudah dicopot dari jabatannya karena dinilai mengabaikan dan membiarkan penambangan minyak ilegal di wilayahya. Penambangan minyak tradisional ini kemudian memicu terjadinya kebakaran hebat dan membuat puluhan orang meninggal.
“Danrem sudah saya perintahkan untuk mengganti Danramil Ranto Panyang Peureulak, hari ini juga,” kata Jenderal Hafil Fuddin pada acara Coffeee Morning bersama wartawan di rumah dinas Pangdam Iskandar Muda di Banda Aceh, Senin (7/5/2018).
Pangdam IM meyakini Danramil Ranto Peureulak sudah lama mengetahui keberadaan sumur minyak ilegal di wilayah tugasnya, namun tidak memberi laporan. Terkesan ada pembiaran hingga merenggut korban jiwa. “Saya sudah turun ke lokasi. Ada beberapa sumur minyak relatif dekat dengan Makoramil. Saya yakin, Danramil mengetahui itu,” sebut Mayjen Hafil Fuddin.
Sumber Waspada dari jajaran Kodim Aceh Timur membenarkan Danramil Ranto Panyang Peureulak, diganti mendadak hari ini (7/5/2018). Namun perwira ini mengaku belum mengetahui persis siapa penggantinya. “Sertijabnya sudah. Dadakan sekali,” katanya singkat.(b19/C).
