Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaAcehGampong di Darul Imarah Aceh Besar Terparah Diterjang Banjir

Gampong di Darul Imarah Aceh Besar Terparah Diterjang Banjir

Jantho (Waspada Aceh) – Akibat tingginya intensitas curah hujan yang mengguyur Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar dalam beberapa hari ini, mengakibatkan bencana banjir di sejumlah gampong dalam Kecamatan Darul Imarah.

Istri Plt Gubernur Aceh, Dyah Erti Idawati, bersama dengan Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri, meninjau langsung beberapa lokasi yang terdampak banjir di wilayah Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, Sabtu (9/5/2020). Peninjauan itu dilakukan untuk melihat langsung kondisi masyarakat yang terdampak banjir.

Dia mengaku prihatin dengan kondisi banjir yang menggenangi permukiman warga tersebut. Mengingat saat ini sedang memasuki bulan Ramadhan sehingga akan mengganggu ibadah masyarakat. Sebab itu, Dyah menyarankan agar Dinsos Aceh membangun posko pengungsian untuk menampung warga yang terdampak banjir.

“Kondisi hujan saat ini kan tidak pasti, jadi harus ada back up posko agar masyarakat mudah mengevakuasi diri,” kata Dyah.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri megatakan, rencananya posko kedua tersebut akan dibuat di Gampong Ulee Tuy, tepatnya di Dayah Tanzibul Fata.

Dia mengatakan, kondisi bangunan dayah yang memiiki dua lantai tersebut dianggap sangat cocok untuk dijadikan posko pengungsiaan di masa banjir, sehingga masyarakat dapat tinggal sementara dan terhindar dari banjir.

“Nantinya akan dibantu oleh pihak TNI untuk menyediakan beberapa peralatan untuk pembangunan posko,” kata Alhudri.

Salah satu warga Gampong Permata Punie yang terdampak banjir, Damanik, mengatakan bahwa setiap kali hujan menguyur kawasan itu, maka air akan menggenangi desanya.

Dia mengungkapkan, hal itu disebakan oleh kondisi irigasi dan drainase di kawasan desanya yang mulai dangkal, sehingga memperparah kondisi banjir di daerahnya. Oleh sebabnya dia meminta agar irigasi di kawasan itu dapat dinormalisasi kembali.

“Harus dinormalisasi irigasinya, kareana kapasitas irigasi kita di sini seharusnya memiliki kedalaman 3 meter, tapi sekarang 1 meter pun tidak sampai,” ujarnya.

Maka itu, kata Damanik, jika irigasi sudah dapat dinormalisasi kembali dengan memperdalam irigasi hingga 3 meter, dia menyakini, air tidak akan meluap lagi dan masyarakat akan terhindar dari banjir. (ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER