“Diharapkan melalui kegiatan seperti ini, dapat menjadi wadah bagi pelaku industri kopi untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan komoditi ini”
— Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal —
Tren minum kopi di kalangan masyarakat Indonesia mulai meningkat. Hal ini terlihat semakin menjamurnya warung kopi di seluruh penjuru Indonesia, khususnya di Aceh. Budaya minum kopi sudah semakin melekat erat dalam masyarakat. Bahkan minum kopi menjadi bagian dari negosiasi bisnis atau mencari solusi dalam satu permasalahan.
Kopi sudah menjadi bagian hidup masyarakat Aceh yang tidak dapat dipisahkan lagi. Karena itu Aceh mengajukan event Festival Kopi di Banda Aceh sebagai brand promosi pariwisata. Setelah melewati berbagai proses, alhasil Festival Kopi masuk dalam 12 nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Aceh Almuniza Kamal kepada Waspada, Jumat (18/11/2022) mengatakan, Festival Kopi Aceh masuk sebagai nominasi API Award 2022. Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh telah menyelenggarakan berbagai event terkait kopi. Terhitung sejak 2022 kurang lebih tiga kali telah menyelenggarakan Festival Kopi Kutaraja di Banda Aceh.
Festival ini tentunya melibatkan seluruh pegiat kopi dari kabupaten/kota se-Aceh. Selain itu, Disbudpar Aceh juga pernah mengikut sertakan 20 brand kopi terbaik Aceh pada event Festival Kopi. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengusaha kopi lokal.
Jadi Daya Tarik Wisatawan
Festival Kopi Kutaraja 2022 yang digelar bukan hanya untuk menarik wisata lokal, namun juga wisatawan luar. Disbudpar Aceh, lanjut Almuniza, untuk mempromosikan kopi Aceh selalu memanfaatkan momen-momen besar yang diselenggarakan di Aceh, seperti Muktamar IDI dan event nasional lainnya.
Di Festival Kopi, sedikitnya 25 stan kopi tersedia menjajakan aneka minuman dari berbagai jenis. Tak hanya mengandalkan ala tradisional seperti kopi saring yang telah melegenda pada lidah masyarakat Aceh, varian kopi lainnya juga bisa ditemukan di Festival Kopi yang diseduh menggunakan mesin modern.
“Diharapkan melalui kegiatan seperti ini, dapat menjadi wadah bagi pelaku industri kopi untuk saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan komoditi ini,” kata Almuniza.
Di samping itu, hal besar yang ingin dicapai adalah memberikan kesan luar biasa kepada wisatawan lewat Festival Kopi. Apalagi dia menilai Aceh sudah dikenal dengan surganya kopi.
“Kiranya hal itu terus tertanam dalam benak wisatawan. Tentunya, Disbudpar terus memupuk maupun merawat kepercayaan masyarakat luar tentang cita rasa kopi Aceh yang tiada tandingnya,” tuturnya. (Kia Rukiah)