Sabtu, April 20, 2024
Google search engine
BerandaDisbudpar AcehDukung Kembangkan Potensi Pariwisata Aceh, Begini Kata Cut Ery

Dukung Kembangkan Potensi Pariwisata Aceh, Begini Kata Cut Ery

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Pemerhati yang juga pelaku usaha pariwisata Aceh, Cut Sri Mainita, mengatakan, upaya yang dilakukan para pelaku usaha pariwisata untuk bertahan di masa pandemi, masih terbentur dengan beberapa aturan terkait COVID-19.

Cut Sri Mainita sangat berharap adanya support dari pemerintah dan stakeholder untuk memberi peluang agar pengusaha di bidang pariwisata dari berbagai sektor dapat bertahan selama pandemi. “Tentunya tanpa mengabaikan protokol kesehatan,” kata Cut Sri Mainita menjawab pertanyaan Waspadaaceh.com, Jumat (15/10/2021) di Banda Aceh.

Wanita yang akrab disapa Cut Ery ini menyebutkan, promosi wisata harus gencar dilakukan di luar Aceh. Menurutnya hal itu penting karena sesungguhnya wisatawan yang diharapkan datang berkunjung ke Aceh, berasal dari luar Aceh termasuk dari mancanegara.

Kata Cut Ery, belakangan ini pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, telah mengupayakan beberapa kebijakan yang lebih welcome, misalnya mulai terbukanya keluar-masuk Sabang. Kebijakan itu untuk memulihkan kembali sektor pariwisata dan sektor ekonomi masyarakat, tapi tentu tetap berfokus pada pemulihan kesehatan terutama dalam menyukseskan vaksinasi.

“Kesadaran hidup sehat itu penting, Mudah-mudahan dengan gencarnya vaksinasi, pandemi ini segera berlalu sehingga kehidupan kembali berjalan normal. Kasihan banget pelaku pariwisata baik perhotelan, restoran, entertainment dan pelaku UMKM. Mudah-mudahn pemerintah bisa membuka peluang lagi. Karena hal ini berpengaruh pada finansial masyarakat Aceh,” tutur Cut Ery yang pernah dipercaya mengelola hotel milik orangtuanya di Tapaktuan ini.

Cut Ery bekerjasama dengan rekannya, saat ini mengelola sebuah perusahaan event organizer di Aceh. Selama pandemi, kata Cut Ery, usaha EO sebagaimana sektor pariwisata lainnya, mengalami hantaman cukup berat. Tapi belakangan ini, sebut Cut Ery, sudah mulai ada titik terang.

Kata Cut Ery, Provinsi Aceh juga perlu kembali berupaya mengoptimalkan promosi wisata di berbagai sektor terutama dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.

“Peningkatan promosi dan pemasaran ke berbagai negara untuk sektor wisata di Aceh akan menjadi salah satu pendongkrak jumlah pelancong datang ke Aceh,” kata politisi di salah satu partai nasional di Aceh itu.

Selain peningkatan promosi, tambahnya, juga memperluas jaringan pemasaran ke mancanegara. Dia mencontohkan, adanya kegiatan expo internasional, sehingga jumlah tamu asing yang datang akan lebih banyak di masa mendatang.

“Pembangunan pariwisata  mampu memberikan dampak positif bagi sosial ekonomi masyarakat setempat. Seperti menumbuhkan kesempatan kerja, atau bahkan mampu mendorong masyarakat yang mandiri secara ekonomi,” ujarnya.

Selain itu Cut Ery mengatakan, investasi merupakan bagian dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata. Selain investasi yang berasal dari masyarakat setempat, juga dari pihak luar Aceh dan investor asing, namun tetap mengutamakan masyarakat lokal sebagai aktor dan penerima manfaat utama.

“Tapi masyarakat lokal juga harus siap menerima investor luar. Jangan sampai investor dan wisatawan merasa tidak nyaman datang ke Aceh,” jelasnya.

Cut Ery mengungkapkan, penting sikap penerimaan wisatawan oleh masyarakat sekitar. Menurutnya diperlukan edukasi kesadaran masyarakat dalam menerima investor luar dan wisatawan tersebut.

“Saya mengimbau kita masyarakat Aceh harus menyambut investor. Membuat nyaman investor. Ada juga terhambatnya investasi dari pihak luar, karena persoalan regulasi. Saat berganti kepemimpinan, berganti pula peraturannya. Sehingga tidak ada kepastian,” tegas Cut Ery.

Cut Ery berharap agar promosi sektor pariwisata Aceh semakin gencar dilakukan, baik dalam negeri hingga mancanegara, melalui event nasional maupun internasional. (Cut Nauva d)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER