Meulaboh (Waspada Aceh) – Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, menyampaikan permohonan maaf atas pengusiran sejumlah wartawan pada Rabu (24/10/2018) di rumah sakit tersebut, yang disebutnya sebagai kesalah-pahaman.
Dalam keterangan pers yang disampaikan Direktur RSUD, dr HM Furqansyah, didampingi Kabag Humas, Yunita, Kamis sore (25/10/2018), menyebutkan pihaknya sama sekali tidak melakukan pengusiran terhadap wartawan yang meliput di rumah sakit.
“Kejadian kemarin merupakan kesalah-pahaman saja. Kami tegaskan tidak ada pengusiran seperti yang diberitakan sejumlah media massa,” kata dr HM Furqansyah.
Atas adanya insiden tersebut, manajemen RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, menyampaikan permohonan maaf atas kesalah-pahaman yang terjadi, dan berharap kejadian tersebut tidak lagi terulang.
Dokter HM Furqansyah berjanji, manajemen memastikan akan tetap memberikan informasi kepada pers untuk kebutuhan informasi publik, sesuai dengan aturan dan mekanisme yang berlaku.
“Dapat kami tegaskan bahwa sebelum melakukan peliputan di rumah sakit, setiap wartawan wajib memiliki surat izin dari Bagian Humas RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh,” tambah Furqan.
Hal ini diperlukan agar dalam melaksanakan tugas jurnalistik, informasi yang disajikan kepada publik, sesuai dengan aturan yang berlaku. Informasi yang akan disajikan ke media, ujarnya, diharapkan dapat lebih berimbang dan tidak merugikan pihak mana pun.
Furqan berharap kesalah-pahaman ini dapat diselesaikan dengan baik dan melalui jalur kekeluargaan.
Dia mengatakan, saat sejumlah Satpam datang menghampiri rekan wartawan yang meliput kedatangan tim Kemenkes RI di Meulaboh, diduga terjadi mis komunikasi sehingga membuat wartawan tersinggung.
“Saya minta maaf, mungkin memang ada kesalah-pahaman saja. Intinya, kami tidak pernah mengusir teman-teman media yang melakukan liputan. Mohon sekiranya dimaafkan,” timpalnya. (b01/ded)
