Senin, April 29, 2024
Google search engine
BerandaAcehDicurigai Ada Unsur Kesengajaan, Polres Telusuri Kebaran Pasar Inpres di Lhokseumawe

Dicurigai Ada Unsur Kesengajaan, Polres Telusuri Kebaran Pasar Inpres di Lhokseumawe

Lhokseumawe (Waspada Aceh) – Pihak Polres Lhokseumawe menyatakan, polisi masih menelusuri penyebab terjadinya kebakaran Pasar Inpres Jalan Listrik Kec. Banda Sakti, menyusul menguatnya kecurigaan adanya unsur kesengajaan dalam musibah itu.

Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto ketika meninjau lokasi kebakaran setempat, Kamis (9/7/2020), mengatakan, kebakaran yang terjadi itu telah menimbulkan kerugian besar, terutama dialami oleh ratusan pedagang yang telah kehilangan modal barang dan tempat usaha.

Kapolres menjelaskan, polisi belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran itu, apakah disengaja atau kejadian alami tanpa campur tangan manusia. Karena sampai saat ini, kata dia, polisi masih melakukan penyelidikan dan menelusuri penyebab kebakaran tersebut.

“Kita belum mengetahui tentang penyebab kebakaran dan belum bisa menyimpulkan. Karena polisi masih melakukan penyelidikan, mengumpulkan data dan keterangan saksi yang melihat kejadian. Polisi sedang mencari dari mana sumber api pertama muncul,” ujarnya.

Kapolres menyebutkan, pihaknya baru bisa menyimpulkan setelah adanya hasil penyelidikan, pengumpulan data dan keterangan saksi. Kapolres memperkirakan, kebakaran itu telah menyebabkan 150 unit kios dan lapak dagang hangus dilalap api.

“Namun jumlah itu bisa saja berubah, karena pihak Disperindagkop Lhokseumawe sendiri masih melakukan pendataan dan perhitungan kerugiannya,” kata Kapolres.

Tawarkan Relokasi ke Pasar Induk

Pada kesempatan itu, Wali Kota Lhokseumawe, Suadi Yahya, yang ikut meninjau lokasi kebakaran Pasar Inpres menunjukkan sikap ikut berduka. Wali kota mengatakan, melalui Disperindagkop akan mengumpulkan seluruh pedagang yang menjadi korban kebakaran itu.

Selanjutnya, pemerintah akan menawarkan langkah baru kepada para korban untuk direlokasikan ke tempat baru. Salah satunya di gedung Pasar Induk Desa Ulee Jalan yang selama ini terbengkalai dan tak difungsikan.

Tawaran itu merupakan salah bentuk kepedulian pemerintah terhadap para pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Inpres.

“Untuk sementara ini, kita akan tawarkan kepada para pedagang korban kebakaran untuk direlolasikan ke Pasar Induk. Namun itu pun bila mereka mau. Bila tidak, maka kita akan mencari solusi lain,” tuturnya.

Wali kota juga berjanji dalam waktu dekat akan segera menyalurkan bantuan masa panik kepada seluruh korban kebakaran. Selanjutnya, pemerintah melalui Disperindagkop akan berusaha mencari solusi agar para pedagang itu bisa kembali memulai usahanya dari awal.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Lhokseumawe H. Nirwansyah dan Komandan Regu Armada Kebakaran, Ridwan, sama-sama menepis tudingan terlambatnya bantuan mobil pemadam saat kejadian kebakaran.

Mungkin itu persepsi yang salah karena mengira kantor Pemadam Kebakaran yang dekat pasar itu adalah milik Pemko Lhokseumawe, padahal itu milik Pemkab Aceh Utara.

Bahkan kantor itu telah kosong dan pindah tempat. Nirwansyah menjelaskan, kantor Pemadam Kebakaran Kota Lhokseumawe itu berada di Cunda.

Hal serupa juga diungkapkan Ridwan, yang mengaku begitu mendapat kabar adanya kebakaran, pihaknya langsung meluncur dari kantor di Cunda menuju ke Pasar Inpres. Namun begitu tiba di lokasi, sambung Ridwan, ternyata kebakaran semakin meluas dan hembusan angin membuat api kian membesar.

Untuk memadamkan kebakaran itu, pihaknya berupaya melakukan penyiraman air dari pukul 02.00 WIB hiingga pukul 05.20 WIB subuh.

“Begitu dapat info kebakaran, kami langsung meluncur ke TKP. Sampai disana, saya pun kaget melihat api sudah membesar dan meluas. Tapi kami terus melakukan penyemprotan air,“ terangnya. (b09)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER