Medan– Plt Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, memperkirakan pada bulan depan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Medan akan memiliki ATM Administrasi Kependudukan (Adminduk). ATM ini nantinya bisa mencetak e-KTP dalam waktu singkat, sebagai bagian peningkatan pelayanan publik (masyarakat).
“Insya Allah. Mudah-mudah bulan depan akan ada ATM e-KTP. Pengadaannya sudah disiapkan. Mari kita jaga bersama, setelah kita beli jangan sembrono, jadi nanti mudah rusak. Sementara 1 mesin dulu,” kata Akhyar saat berkunjung ke Kantor Disdukcapil Kota Medan di kawasan Jalan Iskandar Muda Medan, Senin (10/2/2020).
Akhyar setibanya di sana didampingi Kadisdukcapil Kota Medan, Zulkarnain, turut menyapa warga sembari menanyakan pelayanan di kantor itu. Saat di sana, Akhyar mendapati banyak warga yang sedang mengurus akte kelahiran, serta banyak juga warga yang mengeluh ketiadaan blanko e-KTP.
Pejabat yang selalu mengendarai sepeda setiap pagi dari kediamannya menuju Kantor Wali Kota Medan ini, sepat berdialog mengenai permasalahan stok e-KTP. Kata Akhyar, permasalahan itu diantaranya tingginya mobilitas data warga seperti pindah alamat dan status pernikahan, serta lainnya.
“Di sini perlu saya tekankan kepada warga Medan, supaya dokumen kependudukan dijaga dengan baik. Jangan mudah rusak dan hilang. Ternyata, satu hari itu, kartu keluarga yang hilang itu rata-rata 15 lembar per hari. Sedangkan KTP yang rusak dan hilang, lebih dari segitu. Artinya dokumen negara ini, harus kita jaga bersama, karena blanko KTP itu jumlahnya sudah ditentukan dari pusat,” ujarnya.
Kadisdukcapil Kota Medan Zulkarnain menuturkan, kepengurusan online ini dipersiapkan secara penuh untuk kepengurusan seluruh dokumen kependudukan, baik kepengurusan hingga penerbitannya.
“Jadi masyarakat sudah punya alternatif mengurusnya. Bisa konvensional dengan datang ke kantor atau via online untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat,” tegasnya.
Mengenai mesin ATM adminduk, Zulkarnain menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan pengadaannya. Pihaknya akan mulai 1 unit, dan melihat sejauh mana efektivitasnya untuk mencetak administrasi kependudukan yang sudah dimohonkan oleh pemohon melalui sistem online.
“Untuk pencetakannya, masyarakat bisa mencetak sendiri dengan datang ke kantor kita. Sebelum proses pencetakan dilakukan, masyarakat bisa memantau prosesnya melalui online sistem.”
“Nantinya akan ada kode pemberitahuan di online bahwa dokumen sudah bisa dicetak. Jadi mereka bisa mencetaknya di mesin anjungan yang sudah kita siapkan. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, mesin ini sudah ada, karena ini telah kita anggarkan,” tegasnya.(sulaiman achmad)
