Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sejumlah anak muda dari lintas komunitas dan agama di Banda Aceh menjadi peserta debat membahas isu keberagaman dan lingkungan hidup yang digelar Solidaritas Perempuan Bungong Jeumpa Aceh di Mesium Aceh, Minggu (27/8/2023).
Ketua Badan Eksekutif Solidaritas Perempuan (SP) Rahmil Izzati mengatakan kegiatan ini bertujuan membuka ruang sharing dan bersinergi antar kelompok muda lintas iman terkait isu keberagaman. Anak muda juga memiliki potensi yang sangat besar untuk melakukan aksi yang akan berpengaruh terhadap perlindungan alam.
“Kami mendorong agar anak muda menjadi agen of change, oleh sebab itu peran anak muda untuk mengkampanyekan isu keberagaman dan lingkugan ini sangatlah penting,” jelasnya.
Dengan tema “Menuju Pemuda Peka Keberagaman dan Berwawasan Lingkungan,” acara debat ini diikuti oleh perwakilan dari Komunitas Muda Vihara, Komunitas Kamudemres, Komunitas Muda Gereja, mahasiswa UIN Ar-raniry, dan siswa dari Sekolah Feminis Solidaritas Perempuan Aceh.
Para juri dalam debat ini terdiri dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Banda Aceh, Abd Syukur, Perwakilan dari Peduli Nanggroe Aceh (Pena Aceh) Zahrul , serta jurnalis dari Puja TV Lala Nurmala.
Menurut Ketua FKUB Kota Banda Aceh, Syukur, dalam konteks keberagaman saat ini, generasi muda telah menunjukkan perkembangan yang positif dalam menerima isu-isu keberagaman dengan lebih terbuka. Dia juga mengapresiasi saat ini kelompok pemuda yang kini terus bersuara dan terlibat aktif dalam hal pelestarian lingkungan.
Kampanye gaya hidup minim sampah pun diperkenalkan kepada anak-anak muda seperti tidak menggunakan plastik sekali pakai dan sedotan. (*)