Banda Aceh (Waspada Aceh) – Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Aceh, Dr dr Herlina Dimianti, Sp.A (K) mengungkapkan virus corona juga menyasar anak umur bawah lima tahun (Balita).
Menurut cacatannya, sudah 1.283 anak positif COVID-19 di Aceh, 1.235 sudah sembuh, 34 masih dirawat, dan 14 anak meninggal dunia. Kasus positif baru sebanyak 70 orang.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani mengungkapkan hal itu melalui keterangan tertulisnya yang diterima Waspadaaceh.com, Selasa (27/4/2021).
“Data tersebut jumlah akumulatif selama pandemi COVID-19 melanda Aceh, sejak 27 Maret 2020,” jelas juru bicara yang akrab disapa SAG itu.
Ia menjelaskan, dari data Kementerian Kesehatan RI tampak jumlah anak usia Balita positif COVID-19 di tanah air sudah mencapai 34.299 orang. Rinciannya, anak laki-laki sebanyak 16. 087 orang dan perempuan sebanyak 18.212 orang. Proporsi COVID-19 di kalangan anak usia Balita lebih rendah dibanding anak umur 5 – 14 tahun, dan kelompok umur lainnya.
SAG menambahkan, seorang anak Balita (1,1 tahun) yang terkonfirmasi positif COVID-19 kini dirawat di Ruang Penyakit Infeksi New-Emerging dan Re-Emerging (PINERE), RSU Daerah dr Zainoel Abidin Banda Aceh, sejak 22 April 2021. Balita asal Aceh Timur itu dirujuk ke RSUDZA Banda Aceh sejak 29 Maret 2021 karena hidrosefalus.
Hidrosefalus merupakan kondisi penumpukan cairan berlebihan di otak dan perlu tindakan operasi. Sebelum tindakan operasi itu, anak ini perlu dirawat untuk memperbaiki kondisinya. Menjelang dilakukan operasi anak perempuan itu diswab, dan hasilnya ternyata positif COVID-19, dan dirawat di Ruang PINERE sejak 22 April 2021.
“Balita itu, diduga terinfeksi virus corona dari orang-orang yang menjenguknya di rumah sakit,” ujar SAG mengutip keterangan Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUDZA, Dr.dr. Novina Rachmawati, M.Si.Med., Sp.T.H.T.K.L, FICS.
Menurut SAG, kasus COVID-19 di kalangan anak Balita menunjukkan virus corona menyasar semua kelompok umur. Karena itu, praktik protokol kesehatan pun harus lebih luas. Protkes tidak hanya wajib bagi kelaurga yang memiliki orang tua dengan komorbid, melainkan wajib dipraktikkan setiap orang, semua keluarga, dan lebih-lebih bagi keluarga yang memiliki Balita.
Balita yang sedang dirawat di rumah sakit kondisinya sangat lemah dan rentan terinfeksi virus dan bakteri yang terbawa oleh orang yang mendekatinya. Orang tua yang bekerja dianjurkan tidak langsung menyentuh dan mencium bayi atau Balitanya setiba di rumah. Dekati bayi atau Balita setelah mandi dan mengganti pakaian.
“Protokol kesehatan yang harus dijalankan oleh keluarga Balita sama ketatnya dengan keluarga yang memiliki orang tua yang rentan tertular COVID-19,” tambah SAG. (Ria)