Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaCorona: Malam Minggu, Medan Bagai "Kota Mati"

Corona: Malam Minggu, Medan Bagai “Kota Mati”

Medan — Pemandangannya benar-benar di luar kebiasaan. Kota Medan yang dikenal sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia, dengan penduduk berjumlah sekitar 2,3 juta jiwa, pada Sabtu malam alias malam Minggu, begitu lengang bagaikan “kota mati.”

Situasi dan kondisi itu bisa terlihat pada Sabtu malam tadi (28/3/2020), sejak pukul 19:00 WIB hingga sepanjang malam, ketika beberapa ruas jalan protokol di inti Kota Medan ditutup aparat berwenang.

Penutupan jalan-jalan protokol ini sebagai upaya pemerintah kota untuk menekan penyebaran virus Corona, dengan cara membatasi mobilitas penduduk. Penutupan jalan protokol tak cuma malam, mulai pukul 17.00 WIB sd pukul 23:00 WIB, tapi juga pada pagi dan sore hari, mulai dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB.

“Sangat sepi, dan benar-benar menakutkan. Karena belum pernah melihat kota Medan begini sepi. Tapi untungnya banyak petugas di beberapa titik, membuat perasaan menjadi lebih aman,” kata Ita, seorang warga Medan yang mengaku harus melakukan perjalanan menuju Marendal Deliserdang, karena ada urusan penting.

Ita bersama suaminya harus melalui jalan-jalan alternatif untuk bisa sampai ke tempat tujuan. Sepanjang jalan, saksi mata ini melihat banyak warung yang biasanya ramai, kini sangat sepi. Tempat hiburan yang biasanya ramai, tadi malam terlihat tutup. Kios-kios di pinggir jalan, nyaris tanpa pembeli.

Restoran ternama kelas internasional di Jl.SM Raja Medan, biasanya begitu ramai, tapi Sabtu malam tadi (28/3/2020), terlihat cukup sepi dan lengang. (Foto/ita)

Restoran cepat saji berlokasi di Jl.SM Raja Medan, yang biasanya begitu ramai, hingga konsumen mengantri panjang karena cukup ramai, kali ini benar-benar lengang. “Walau tetap buka, tapi konsumennya sangat sedikit. Padahal ini malam minggu, biasanya berjubel pelanggannya,” lanjut Ita.

Pengamatan Waspadaaceh.com, situasi sepi juga terlihat di seputaran Stasiun Kereta Api (KA) Medan, hingga kawasan kuliner Merdeka Walk, Jalan Pandu/Jl.Pakantan, Jl.Brigjen Katamso, Jl.SM Raja, Jl.Sumatera dan jalan-jalan lainnya. Di stasiun KA, jumlah penumpang yang akan berangkat mau pun datang, juga sangat berkurang.

Sementara kawasan pinggiran kota, cafe dan warung-warung kopi umumnya juga sudah melaksanakan imbau petugas, tidak menyediakan kursi/meja tamu, sehingga nyaris tanpa pengunjung walau tetap buka.

“Mau bagaimana, dari pada kita kena masalah, ya kita gak sediakan kursi. Kalau ada kursi maka orang-orang akan datang duduk dan berkumpul,” ujar pemilik wakop di sekitar Medan Tembung.

Di beberapa kawasan yang masih ada kumpulan warga, baik yang berada di warung mau pun tempat mangkal, langsung dibubarkan petugas kepolisian yang terus melakukan patroli. Polisi juga mengerahkan mobil taktis dan water canon untuk berjaga-jaga.

Sebagaimana diketahui, sejumlah ruas jalan di Kota Medan akan ditutup mulai Sabtu hari ini (27/3/2020) hingga batas waktu yang belum ditentukan.

Penutupan itu merupakan hasil keputusan bersama Satlantas Polrestabes Medan, Dishub Kota Medan dan jajaran terkait, sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus Corona atau COVID-19, kata Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Medan, Iswar.

Positif Corona Meningkat

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumatera Utara memaparkan adanya tambahan pasien positif menjadi 14 orang dari sebelumnya berjumlah 9 orang. Selain itu, peningkatan drastis juga terjadi pada orang dalam pemantauan (ODP) yang mencapai 4.064 orang dari sebelumnya 2.995 orang.

“Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 77 orang yang masih dirawat. Sebanyak 18 orang pasien PDP negatif masih dirawat dan 14 pasien positif (dua diantaranya meninggal dunia) sisanya masih dirawat. Untuk pasien ODP mencapai 4.064 orang dan 3 pasien negatif sudah dipulangkan,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut, Mayor KES dr Whiko Irwan D, SpB, Sabtu (28/3/2020).

Whiko mengatakan, berulangkali pihak Gugus Tugas melakukan imbauan kepada masyarakat agar tetap di rumah, menjaga jarak dan tidak melakukan kegiatan berkumpul. Hal itu merupakan bagian dari salah satu cara memutus penularan virus mematikan ini.

“Untuk pasien PDP yang dirawat ini tersebar di Kota Medan, Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Serdang Bedagai. Kita kembali meminta kepada masyarakat agar memahami imbauan ini,” ujarnya. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER