Jumat, April 26, 2024
Google search engine
BerandaTulisan FeatureBus JRG Tunjukkan Kualitas Layanan di Tengah Kerugian Akibat Longsor Seulawah

Bus JRG Tunjukkan Kualitas Layanan di Tengah Kerugian Akibat Longsor Seulawah

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Malam itu, Selasa (31/1/2023), hujan gerimis membasahi Kota Banda Aceh dan sekitarnya. Namun, situasi di Terminal Tipe A Batoh, Banda Aceh, terlihat ramai dengan hilir mudik penumpang yang akan naik bus.

Beberapa bus terlihat penuh penumpang, termasuk bus JRG bercorak rumah khas Aceh dengan dominan warna merah penuh. PT Jasa Rahayu Gumpueng adalah kepanjangan dari bus JRG yang saat itu akan bersiap berangkat menuju Medan.

Sopir dan kernet bus terlihat sudah bersiap di sekitaran bus untuk menyambut penumpang yang telah memiliki tiket. Salah satunya, Cut Nauval Dafistri dan Rukiah, warga Banda Aceh yang akan berangkat menuju Medan malam itu.

Pegawai JRG terlihat sibuk mengarahkan penumpang satu per satu ke kursi sesuai nomor tempat duduk. Malam itu, Cut Nauval dan Rukiah membeli tiket bus JRG Non Stop untuk keberangkatan pukul 20.00 WIB berplat BL 7567 YA.

Tiket bus seharga Rp330.000 itu untuk bus yang nyaman.  Cut Nauval terlihat merebahkan diri di kursi layaknya tidur di sofa mewah yang empuk.

“Busnya bersih dan enak. Nyaman kali, sopir juga bawa mobilnya enak gak goyang. Kamar mandi juga wangi dan bersih. Nyaman enak di dalam,” ungkap Cut Nauval.

Rukiah pun menyatakan hal serupa. Rukiah menilai tidak berat membayar harga tiket Rp330.000 dengan kenyamanan yang diterima.

“Tapi kita kecewa karena longsor. Harusnya nyaman dan enak sampai ke Medan, malah terjebak longsor berjam-jam di Bumi Perkemahan Seulawah, Pidie, perbatasan dengan Kabupaten Aceh Besar,” jelasnya.

Dia mengungkapkan, jika tidak ada longsor, harusnya sudah sampai keesokan paginya di Medan untuk liburan. Namun, keinginannya itu pupus akibat longsor.

Petugas JRG yang menyampaikan informasi longsor itu sampai meminta maaf karena ketidaknyamanan penumpang. Hingga akhirnya bus harus balik ke Terminal Batoh lagi.

Longsor di Seulawah itu sudah terjadi berulang kali hingga menyebabkan konektivitas terganggu. Salah satunya, bus JRG yang ditumpangi  Cut dan Rukiah, terpaksa putar balik. Di dalam bus itu, banyak penumpang lainnya.

Kendaraan bermuatan besar dilarang melintasi jalan itu akibat longsor. Konektivitas yang terganggu itu akan merugikan Provinsi Aceh. Salah satu dampaknya adanya refund atau pengembalian uang tiket penumpang bus JRG yang batal menembus Seulawah tersebut.

Di tengah bencana itu, manajemen bus JRG tetap menunjukkan layanan yang berkualitas dan profesional dengan cepat melakukan pengembalian uang tiket penumpang. Meskipun penumpang tidak keberatan jika dilakukan pemotongan 10% atau 15%.

“Peristiwa longsor ini harus menjadi pelajaran bagi perusahaan bus, bagaimana ke depan, para penumpang tidak perlu harus mununggu terlalu lama di dalam bus yang tidak bisa melintas akibat longsor,” kata penumpang lainnya.

Bencana longsor Seulawah itu sudah sepatutnya menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Aceh maupun Kementerian PUPR melalui perwakilannya. Hendaknya pemerintah bisa cepat menangani agar tidak merigakan para penumpang dan perusahaan transportasi. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER