Kutacane (Waspada Aceh) – Direktur Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)-PD Makmur Sepakat Aceh Tenggara, Elzan Albar, menyebutkan usaha yang mereka kelola sangat membutuhkan suntikan dana dari Pemkab setempat.
Hal itu disampaikannya terkait dengan program penangkaran benih padi varietas Inpari 32 yang tengah dijalankan. Tapi sayangnya program itu tidak didukung dana dari Pemkab Aceh Tenggara, kata Elzan Albar, Senin (24/01/2022).
Dia mengatakan, program penangkar benih padi varietas Inpari 32 yang dijalankan seluas 6 hektare, bertujuan untuk menyejahterakan petani, tetapi belum ada suntikan dana hingga saat ini.
“Belum ada suntikan dana dari pihak manapun, termasuk dari Pemkab Aceh Tenggara. Program itu dijalankan menggunakan dana pribadi,” katanya.
Tujuan program ini, kata dia, terutama sebagai edukasi bagi para petani dalam bercocok tanam jenis benih padi unggul. Petani masih sangat perlu didampingi oleh tenaga ahli, ujarnya.
Selain itu, program tersebut dapat menstabilkan harga benih padi unggul di pasaran dan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bersumber dari BUMD, katanya.
Terkait dengan suntikan dana yang tak didukung Pemkab, menurut dia, BUMD-PD Makmur Sepakat yang telah berdiri sejak puluhan tahun lalu, akan kolep alias mati suri.
“BUMD-PD Makmur Sepakat tak memiliki suntikan dana, akan kolep,” katanya.
Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denny Febrian Roza, kepada Waspadaaceh.com, mengatakan, semua program untuk kepentingan rakyat akan didukung oleh pihaknya.
“Semua program untuk kepenting rakyat akan didukung. Tapi hal itu, mesti ada usulan dari TPAK pihak eksekutif setempat,” katanya. (Samsuri)