Aceh Barat (Waspada Aceh) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat memastikan penanganan lanjutan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) akan dilakukan dengan “bom air” menggunakan pesawat helikopter.
Helikopter yang digunakan untuk operasi pemadaman itu milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pesawat helikopter ini direncanakan akan mengudara di kawasan terdampak Karhutla pada Kamis (8/8/2019).
Humas Pemkab Aceh Barat, Amril Nuthihar mengatakan, sesuai surat permintaan yang disampaikan Pemkab, helikopter tersebut seharusnya sudah diterjunkan pada hari Rabu ini (7/8/2019). Namun karena adanya kendala dari BNPB pusat, maka pengiriman helikopter akan dilakukan pada keesokan harinya, yaitu Kamis.
Dukungan untuk pemadaman kebakaran hutan melalui udara, sekaligus untuk mengurangi paparan kabut asap yang kini dirasakan cukup menaggangu masyarakat di Aceh Barat.
“Bencana Karhutla di daerah Aceh Barat telah ditetapkan status Siaga Darurat, tertuang dalam keputusan Bupati Aceh Barat Nomor 550 Tahun 2019, tentang penetapan status keadaan siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Aceh Barat.
“Sebenarnya hari ini sudah diterjunkan satu unit helikopter, tetapi terpaksa diundur sehari karena ada sedikit kendala di sana. Menurut informasi, besok dipastikan akan sampai di Aceh Barat guna memadamkan api,” kata Amril Nuthihar.
Menurutnya, bencana Karhutla tidak dapat ditangani daerah mengingat alat penanganan yang dimiliki BPBD Aceh Barat tidak memadai, sehingga dibutuhkan bantuan dari pemerintah pusat. Apalagi lokasi kebakaran sulit diakses, termasuk sumber air sehingga membuat petugas lapangan kesulitan mensterilkan api yang membakar lahan gambut.
Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Provinsi Aceh, menyebut luas lahan yang terbakar antara lain berupa lahan gambut di Aceh Barat mencapai sedikitnya 121 hektare. (Rizki Munandar)