Kamis, Mei 2, 2024
Google search engine
BerandaViral! Sekelompok Pria dan Wanita Lakukan "Ritual" di Lokasi Tuan Tapa

Viral! Sekelompok Pria dan Wanita Lakukan “Ritual” di Lokasi Tuan Tapa

Tapaktuan (Waspada Aceh) – Sebuah video yang viral di media sosial diduga menunjukan ritual keagamaan oleh sekelompok lelaki dan wanita di lokasi wisata Tapak Tuan Tapa yang sempat menghebohkan warga Aceh Selatan, Selasa (6/8/2019).

Kepala Dinas Pariwisata Aceh Selatan, Halimatussakdiah, menerangkan, kegiatan tersebut dilakukan secara spontan oleh pengunjung yang berasal dari luar Aceh, yaitu Komunitas Wisata dari Samosir. Jadi bukan dilakukan oleh masyarakat Aceh seperti yang dihebohkan di media sosial.

Dia menambahkan, kegiatan ritual seperti itu seharusnya tidak dilakukan karena bertentangan dengan adat istiadat dan syariat Islam. Namun hal tersebut telah terlanjur terjadi di luar pengetahuan Dinas Pariwisata Aceh Selatan.

“Kita apresiasi atas meningkatnya minat wisatawan untuk hadir ke Aceh Selatan sambil tetap menjaga nilai-nilai tradisi, adat istiadat dan budaya kita. Kami meminta kepada masyarakat untuk tidak menunjukkan sikap antipati yang berlebihan karena hal tersebut dapat mengurangi kepercayaan wisatawan untuk datang ke Aceh Selatan,” terangnya.

Dia mengatkan, akan segera membenahi sistem pengelolaan kepariwisataan agar lebih Islami dan humanis, sehingga kegiatan wisata Aceh Selatan menjadi lebih baik dan menarik.

“Untuk itu kami berharap partisipasi dan dukungan masyarakat dalam rangka peningkatan kualitas kegiatan kepariwisataan di Aceh Selatan. Kita perlu mewujudkan masyarakat ramah wisata yang sesuai dengan nilai-nilai, adat istiadat, tata krama, budaya dan syariat Islam,” jelasnya.

Bukan Ritual

Sementara Kasat Intel Polres Aceh Selatan, Iptu Alviandi Lubis, saat dikonfirmasi waspadaaceh.com, Selasa malam (6/8/2019) menjelaskan rombongan wisatawan ke lokasi wisata Tapak Tuan Tapa bukan melakukan ritual.

“Kami sudah mintai klarifikasi. Mereka bukan melakukan ritual. Mareka melakukan seperti adat-adat mareka sih sifatnya. Di mana setiap tempat wisata mareka lakukan seperti itu dan telah minta maaf,” ujarnya.

Secara terpisah, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Aceh Selatan, Siska Erviadi Rajo Evi mengatakan setiap tamu wisatawan dari luar yang berkunjung di Aceh Selatan wajib memperhatikan norma dan adat istiadat serta kearifan lokal daerah setempat.

“Kita harus bijak menyikapi masalah ini. Perbedaan kepercayaan adalah rahmat bagi kita semua. Namun norma-norma adat istiadat serta kearifan lokal daerah setempat wajib diperhatikan,” katanya.

Dia menyerankan, untuk guide lokal kedepan yang mendampingi wisatawan harus paham dulu aturan tentang boleh atau tidak melakukan semacam kegiatan ritual di tempat tersebut.

“Aceh selatan menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan juga menghargai setiap tamu yang datang. Jika mereka melakukan kesalahan tolong diperingati baik-baik agar tidak ada kesan bahwa Aceh Selatan tidak ramah terhadap tamu,” pungkansya. (Faisal)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER