Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaNasionalBKSDA Riau: Korban Serangan Harimau Akibat Aktifitas Ilegal Logging

BKSDA Riau: Korban Serangan Harimau Akibat Aktifitas Ilegal Logging

Pekanbaru — Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memperkirakan korban yang tewas diserang Harimau Sumatera liar di Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, akibat melakukan aktifitas penebangan kayu atau ilegal loging. Korban diserang akibat satwa liar tersebut merasa terganggu habitatnya.

Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, Jumat (31/1/2020) menjelaskan kepada wartawan, lokasi kejadian ada di kawasan hutan eks hak pengusahaan hutan (HPH) PT Bhara Induk di Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Riau.

“Yang sudah kita sama-sama tahu bahwa itu bagian dari landskap Kerumutan yang merupakan kantong atau habitat Harimau Sumatera. Berdasarkan keterangan dari dua orang saksi yang bersama-sama melakukan aktifitas bersama korban, mereka bertiga sedang melakukan pencarian kayu,” kata Suharyono.

Daerah Pelangiran merupakan bagian dari landskap Kerumutan yang merupakan habitat asli Harimau Sumatera (Panthera tigris Sumatrae) di Riau. Pada tahun 2019 ada tiga orang yang tewas akibat serangan harimau di daerah Pelangiran.

Korban manusia di Pelangiran akibat konflik antara manusia dengan Harimau Sumatera bertambah. Pada 30 Januari 2020, Darmawan bin Zulkifli, 42, tewas diterkam harimau.

“Apabila berdasarkan hasil olah TKP menunjukkan bahwa lokasi TKP berada di kawasan hutan. Maka sementara dapat disimpulkan bahwa kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang tidak sesuai dengan aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melakukan aktivitas pencarian kayu dalam kawasan hutan harus berdasarkan izin yang sah,” katanya, seperti dilansir dari Antara.

Menurut dia, beberapa hari ini tim BBKSDA Riau bersama para pemangku kepentingan lainnya tengah melakukan persiapan di lapangan yang juga berada pada landskap yang sama, dalam rangka penanganan satwa Harimau Sumatera.

Dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mengambil tindakan anarkis terhadap satwa liar tersebut. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER