Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Aceh tetap melayani program keluarga berencana (KB) kepada masyarakat di 23 kabupaten/kota di tengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Sahidal Kastri di Banda Aceh, Rabu (29/4/2020), mengatakan namun bentuk pelayanan berbeda dari sebelum adanya wabah Covid-19, tidak mengumpulkan massa dan dilakukan sesuai protokol pencegahan Covid-19.
“Penyuluh Keluarga Berencana atau PKB tetap melakukan penyuluhan melalui online dan media sosial. Sedangkan pelayanan alat kontrasepsi, dilakukan di Puskesmas maupun mandiri dengan petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap,” kata Sahidal Kastri.
Untuk jenis metode alat kontrasepsi jenis pil dan kondom, bisa disampaikan langsung oleh penyuluh KB dengan tetap di bawah pengawasan tim medis di Puskesmas, di mana PKB bertugas, lanjut Sahidal.
Dalam menjalankan program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana) di masa pandemi Covid-19, BKKBN Aceh tidak saja mengerahkan sebanyak 549 (data April 2020) penyuluhnya, tetapi juga terus mempererat kemitraan dengan TNI.
Sahidal mengatakan BKKBN Aceh sudah melakukan audensi dengan Asisten Teritorial Kasdam Iskandar Muda (Aster Kasdam IM) Kolonel Inf. M Yamin Dano dalam rangka kegiatan pencegahan putus pakai alat kontrasepsi.
“Kami meminta kesediaan TNI, dalam hal ini Babinsa, membantu BKKBN melakukan sosialisasi tentang hal ini. Tidak lagi dengan cara mengumpulkan massa, tetapi bersama penyuluh kita, maupun bidan atau dokter di Puskesmas atau mandiri memberi pelayanan KB gratis, menggunakan alat kontrasepsi jangka pendek yaitu pil dan kondom,” demikian kata Sahidal Kastri.
Guna menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, pada masa wabah virus corona, pelayanan KB dengan pil, suntik, dan kondom tetap berjalan dengan pengawasan tim medis terkait.
Sedangkan pelayanan MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) untuk sementara belum dapat dilakukan. (Ria-H)