Sabtu, Desember 21, 2024
spot_img
BerandaInforial Pemerintah AcehBertemu Atase Militer 21 Negara, Plt Gubernur: Ada Rekam Jejak Dunia dalam...

Bertemu Atase Militer 21 Negara, Plt Gubernur: Ada Rekam Jejak Dunia dalam Pembangunan Aceh

Tak membiarkan kesempatan emas berlalu begitu saja, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mempromosikan kehebatan Aceh kepada setiap tamu yang mengunjungi Aceh.

Seperti ketika Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, mengajak para Atase Militer dari seluruh dunia untuk mempromosikan Aceh ke negara tempat mereka berasal.

Pembangunan Aceh merupakan pembangunan yang dilakukan bersama dan melibatkan banyak negara, kata Nova ketika menerima kunjungan 57 atase militer dari 21 negara, di Banda Aceh, Selasa (6/8/2019).

“Prestasi Aceh adalah bagian dari prestasi dunia. Bapak dan ibu mememiliki rekam jejak dalam pembangunan kembali Aceh,” ujar Nova.

“Aceh adalah ‘bayi’ anda yang kini telah menginjak remaja. Kami mengajak Bapak dan Ibu semua untuk tetap mendukung Aceh,” lanjut Nova.

Nova mengatakan, keberhasilan rakyat Aceh dalam menyelesaikan konflik dan menjalani proses rehabilitasi dan rekonstruksi tidak terlepas dari solidaritas internasional. Proses perdamaian Aceh serta rehabilitasi dan rekonstruksi Aceh pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami didukung oleh kedermawanan internasional.

“Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada dunia atas kontribusi dalam pembangunan Aceh,” katanya.

Perdamaian Aceh paska bencana, kata Nova, adalah prestasi yang diakui dunia. Hal itu dikarenakan damai Aceh yang telah berlangsung selama hampir 15 tahun, ketika Bank Dunia dalam studinya menyebutkan banyak daerah bekas konflik akan kembali ke masa konflik setelah perdamaian.

Tapi di Aceh, proses pembangunan pun semakin membaik. Cerita sukses itu mendapatkan apresiasi dari dunia. Banyak yang kemudian belajar merawat perdamaian serta rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh.

Nova menyebutkan, dukungan yang diperlukan Aceh saat ini bukan lagi berbentuk dukungan kemanusiaan, namun lebih pada investasi. Pemerintah Aceh telah membuat kebijakan dan insentif bagi investor dapat menanamkan modal mereka di Aceh.

Ada beberapa kawasan yang diperuntukkan agar investasi dapat hadir di Aceh dengan basis saling menguntungkan seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe, Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong dan Lampulo.

“Aceh juga terletak pada posisi strategis dalam geoekonomi, geostrategic dan geopolitk global,” kata Nova.

Dia mengatakan, makin berkembangnya pembangunan di negara-negara Samudera Hindia melalui inisiatif, seperti Indian Ocean Rim Association dan Indo-Pacific Partnership, telah menempatkan Aceh sebagai lokasi yang sentral dalam meningkatkan iniasiatif global tersebut.

Sementara itu, Dean of Milat Corps, Dominique Bulungol, mengatakan, pihaknya memandang pembangunan Aceh paska konflik dan tsunami sudah sangat membanggakan. Karena itu, mereka ingin melihat Aceh secara langsung.

“Pak Gubernur mengundang kami untuk melihat progres kemajuan keamanan di Aceh. Saat ini progres ekonomi Indonesia sudah sangat baik, kami percaya dalam 5 tahun ke depan akan lebih baik,” kata Dominique, atase militer asal Papua New Guinea.

Dominique mengatakan, Aceh juga punya potensi pengembangan wisata yang baik. Karena itu, mereka direncanakan untuk berkunjung ke Sabang, esok hari. (Adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER