Minggu, Mei 5, 2024
Google search engine
BerandaBegini Kehidupan di London Setelah Serangan Virus Baru Corona

Begini Kehidupan di London Setelah Serangan Virus Baru Corona

London – Pemerintah Inggris dalam beberapa hari ini telah memberlakukan pembatasan  yang lebih ketat, yakni lockdown level empat (Tier 4), setelah para ahli negara itu menemukan varian baru virus Corona. Tier 4 merupakan level tertinggi lockdown di Inggris dengan pembatasan yang jauh lebih ketat.

Sebelumnya Inggris telah memberlakukan lockdown dengan level yang berbeda, antara Tier 1, Tier 2 dan Tier 3. Penentuan level ini setelah otoritas kesehatan Inggris melihat tingkat penyebaran COVID-19 di suatu wilayah.

Liston Siregar, WNI tinggal di sekitar London mengatakan kepada Waspadaaceh.com, Rabu (23/12/2020), sampai hari pertama Tier 4 ketika dia bersepeda ke London pada jam 10 pagi waktu setempat, lalulintas tidak banyak berubah dibanding pada masa Tier 3. Hanya saja, situasinya jauh lebih sepi dibanding sebelum masa pandemi.

“Yang berbeda adalah kini toko-toko tutup selain yang menjual untuk kebutuhan esensial. Juga restoran dan pub tutup. Intinya kelihatan tak banyak berbeda situasi Tier 3 dan 4. Cuma dengan Tier 4, orang tak boleh bertemu lagi di taman bersama keluarga,” kata mantan produser dan jurnalis senior BBC Siaran Indonesia ini.

Kondisinya saat ini, kata Liston, banyak orang yang membatalkan rencana bertemu untuk merayakan Natal dan Tahun Baru. Pemerintah telah mengeluarkan larangan berkerumun sebagai upaya menekan penularan COVID-19.

Suasana di Wesminster Bridge tanggal 9 November 2020, pukul 12.30 waktu setempat. Biasanya, sebelum lockdown, tempat ini cukup ramai. (Foto/Liston Siregar)

“Kami, misalnya, sudah membatalkan acara bertemu dengan 4 keluarga kawan yang tadinya mau jumpa di taman antara tanggal 24 sampai 28 Desember. Gereja masih boleh buka pada tanggal 24 malam dan 25, tapi ya berjarak duduknya,” lanjut pria asal Medan, Sumatera Utara ini.

Menurut Liston, yang paling terasa adalah ketika mereka tidak bisa belanja untuk kebutuhan Natal karena toko-toko kini tutup kembali. Juga banyak orang yang membatalkan mudik ke rumah orang tuanya di luar kota London.

“Biasanya tanggal 23 Desember itu masa mudik orang-orang dari London ke kota asalnya. Beberapa jalanan ke luar kota, biasanya amat padat, tapi tahun ini tak ada mudik karena orang dilarang ke luar dari kota London kecuali untuk perjalanan penting,” kata Liston yang sudah lebih 15 tahun tinggal di London ini.

“Dua kawanku yang tadinya akan pulang ke rumah orang tuanya di luar London sudah batal. Terpaksalah mereka Natal sendiri-sendiri di rumahnya. Juga pesanan restoran untuk tanggal 24 malam dan 31 malam yang biasanya ramai, jadi tidak ada,” tambah mantan jurnalis Tempo, sebelum berkarir di BBC London tersebut.

Jalanan mobil dan jalur sepeda di pinggir Sungai Thames, dekat Westminster, London, tampak sepi. Sebelum lockdown, tempat ini biasanya cukup padat dan macet. (Foto/Liston Siregar)

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, sebelumnya mengatakan, pemerintah telah memberlakukan lockdown untuk mengantisipasi Natal dan tahun baru. Penyebaran varian baru virus Corona disebut sudah di luar kendali.

“Kami bertindak sangat cepat dan tegas. Sayangnya strain baru ini di luar kendali. Kami harus mengendalikannya,” kata Hancock kepada SkyNews, Minggu (21/12/2020).

Wali Kota London, Sadiq Khan, juga mengatakan kepada SkyNews, London sekarang memiliki jumlah pasien rawat inap yang sama seperti selama puncak gelombang pertama pandemi virus Corona pada bulan April 2020.

Virus ini dilaporkan lebih cepat menyebar atau menginfeksi manusia, meski diyakini tidak lebih berbahaya dari versi sebelumnya. Kota London dan sebagian wilayah Inggris tenggara, kini berada di bawah aturan pembatasan baru yang lebih ketat, lockdown level tertinggi.

Penyebaran varian baru virus Corona ini juga memaksa sejumlah negara lain mengeluarkan larangan bagi warganya melakukan perjalanan ke dan dari negara itu.

Saat ini London masuk kriteria Tier-4 atau lockdown total. Toko-toko, cafe dan layanan umum nyaris tutup seluruhnya, sehingga suasana kota menjadi sangat sepi. Inggris selama ini memberlakukan kriteria lockdown Tier 1 untuk pembatasan ringan, di mana cafe dan toko masih boleh buka. Kemudian Tier 2 dan Tier 3 untuk tingkat pembatasan sedang dan lebih ketat, hingga Tier 4 atau lockdown tingkat empat dengan pembatasan sangat ketat.

Dikutip dari BBC Indonesia, lebih 40 negara melarang penerbangan dari Inggris karena khawatir penyebaran varian baru virus Corona. Penerbangan dari Inggris telah dihentikan ke banyak negara di dunia termasuk Spanyol, India dan Hong Kong.

Sedangkan negara-negara Uni Eropa tengah mengadakan pertemuan di Brussels untuk membicarakan langkah terkait penyebaran virus varian baru ini. Sejumlah langkah sedang dikaji termasuk persyaratan tes bagi mereka yang baru tiba dari Inggris.

Perdana menteri Inggris Boris Johnson akan mengadakan pertemuan komite darurat pemerintah setelah Prancis menutup perbatasannya dengan Inggris selama 48 jam.

Langkah tersebut diumumkan pada hari Minggu, yang berarti tidak ada truk atau kapal feri yang dapat berlayar dari pelabuhan Dover, di Inggris selatan. (abd)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER