Banda Aceh (Waspada Aceh) – Untuk memastikan tumbuh kembang UMKM di Aceh, Bank Aceh Syariah akan terus mendukung sejumlah program pengembangan, seperti pelatihan, promosi produk, dan pembinaan sektor usaha yang dijalankan oleh nasabah.
Hal itu sekaligus untuk mendindaklanjuti imbauan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Aceh Syariah, dalam mendukung program penguatan pangan di Aceh. Bank Aceh juga meningkatkan pembiayaan produktif, dan terus berkomitmen untuk mendukung pengusaha yang bergerak di bidang produksi pangan melalui skema pembiayaan musyarakah.
Salah seorang penerima pembiayaan itu adalah Muchtar Hasan, 78. Warga Lueng Bata, Kecamatan Luengbata, Banda Aceh, ini sudah menjadi nasabah Bank Aceh Syariah sejak tahun 1970. Muchtar hingga kini masih setia dengan usaha yang dijalaninya, yaitu penyediaan daging sapi bagi warga Banda Aceh dan Aceh Besar.
Di tengah pandemi COVID-19, Muchtar masih mampu menyediakan 500 kilogram (Kg) hingga 1 ton daging sapi per hari. Daging tersebut berasal dari 2-3 ekor lembu yang dipotongnya di Rumah Potong Hewan (RPH) Gampong Pande, Kecamatan Kutaraja, Banda Aceh.
“Dukungan pembiayaan dari Bank Aceh Syariah sangat membantu aktivitas saya hingga bisa berjalan seperti saat ini,” ujar Muchtar.
Diakuinya, sejak pandemi mewabah, permintaan daging sapi menurun hingga 50 persen. Saat kondisi normal, sebut Mukhtar, rata-rata pihaknya memotong hingga 6 ekor sapi dengan jumlah daging sapi 1-2 ton per hari.
Mukhtar mengungkapkan, fasilitas pembiayaan dari Bank Aceh Syariah sudah dia nikmati sekitar 20 tahun. Menurutnya, plafon pembiayaan yang dinikmati juga terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Hingga kini, meski harga daging sapi di pasaran sudah mencapai Rp130.000/Kg, Muchtar Hasan masih setia menggunakan produk dana pihak ketiga dan pembiayaan yang diberikan oleh Bank Aceh Syariah.
“Pembiayaan yang diberikan oleh Bank Aceh Syariah sangat membantu saya dalam menjalankan kegiatan bisnis,” lanjutnya.
“Dari yang dulu kecil hingga sekarang, Alhamdulillah sudah berkembang seperti ini. Usaha peternakan dan penyediaan daging sapi sudah dilakukannya secara mandiri sejak tahun 1984 lalu. Saat itu, harga daging sapi masih Rp1.000 rupiah per kilogram,” pungkasnya.
Pemimpin PT Bank Aceh Syariah Kantor Pusat Operasional (KPO), Fadhil Ilyas mengatakan, fasilitas pembiayaan kepada Muchtar Hasan merupakan komitmen PT Bank Aceh Syariah KPO kepada sektor UMKM yang sudah berjalan selama puluhan tahun.
“Pak Muchtar Hasan merupakan satu di antara banyak pengusaha UMKM binaan Bank Aceh Syariah yang masih eksis hingga saat ini. Di tengah pandemi, komitmen untuk terus menjaga kelangsungan pangan menjadi salah satu prioritas Bank Aceh Syariah dengan cara menyalurkan pembiayaan,” ujar Fadhil.
Dalam rangka memastikan tumbuh kembang UMKM di Aceh, tambahnya, Bank Aceh Syariah akan terus mendukung sejumlah program pengembangan seperti pelatihan, promosi produk, dan pembinaan sektor usaha yang dijalankan oleh nasabah.
“COVID-19 memberi dampak bagi kehidupan masyarakat. Satu di antaranya adalah ketersediaan pangan sebagai kebutuhan primer. Ketersediaan pangan memegang peran penting di tengah suasana pandemi.”
“Menjaga distrubusi pangan kepada masyarakat menjadi awal kunci sukses dalam penerapan protokol kesehatan,” ujar Fadhil, seraya menyatakan dalam waktu dekat Bank Aceh KPO juga akan mengadakan pelatihan online untuk nasabah pembiayaan. (*)