“Pria kelahiran Panton Labu, Aceh Utara, 12 Januari 1976, ini tercatat sebagai Caleg Nomor Urut 1 Partai Bulan Bintang (PBB ) yang diketuai Prof Yusril Ihza Mahendra”
Siapa Azhari Cage? Dialah politisi Partai Aceh, yang selalu bersuara vokal, kritis hingga terkadang sempat mengundang kontroversi bagi publik di Aceh.
Pra Pilkada Gubernur Aceh lalu, misalnya, dia membuat pernyataan mengejutkan dan dia konsisten dengan ucapannya mundur dari anggota DPR Aceh, bila Muzakir Manaf tidak terpilih sebagai Gubernur Aceh.
Namun, niatnya terhalang, lantaran Partai Aceh masih membutuhkan kontribusi ide, gagasan dan aksi nyata di gedung dewan di Jalan Tgk Daud Beureueh, Banda Aceh, tersebut.
Meski berpostur kecil, Azhari Cage lebih suka dengan olahraga keras . Dia hingga kini masih tercatat sebagai Ketua Cabor Pertina Aceh (tinju).
Pria kelahiran Panton Labu, Aceh Utara, 12 Januari 1976, ini tercatat sebagai Caleg Nomor Urut 1 Partai Bulan Bintang (PBB ) yang diketuai Prof Yusril Ihza Mahendra.
Berdasar suara yang masuk dari formulir C1 di TPS, dia mendulang suara signifikan di Dapil Aceh II. Dari 424.000 suara sementara yang masuk, Partai Bulan Bintang memperoleh 10,64 persen.
Hanya kalah dengan Partai Gerindra dan Demokrat, yang masing-masing memperoleh 17,76 persen dan 16,60 persen.
Di bawah PBB, disusul suara PKS 9,22 persen, PPP 8 persen, Nasdem 7,7 persen dan PDIP juga baru meraih 7 persen.
Bila suara ini terus naik secara proporsional, maka Azhari Cage yang sudah mengantongi suara badan di atas 60 ribu ditambah suara caleg di bawahnya dan suara partai, dia diperkirakan bakal melenggang ke Senayan, kantor DPR RI.
Namun, sangat disayangkan, mengacu pada hasil quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei antara lain LSI, PBB diperkirakan tidak lolos ambang batas parlemen atau parliamentary treshold (PT) empat persen dari hasil Pemilu 2019.
Nasib apes ini tidak hanya dialami Azhari Cage. Pada hasil Pemilu periode sebelumnya, Almarhum Zainuddin Hamid alias Let Bugeh, memperoleh suara terbanyak dan lolos menjadi anggota DPR RI.
Namun, Partai Patriot, besutan Yapto S, tidak lolos PT. Alhasil, suara partiot menjadi suara “hantu” wakil Aceh di DPR RI.
Azhari Cage yang dihubungi Waspadaaceh.com, Selasa (23/4/2019),
menyampaikan rasa terima kasih kepada rakyat yang telah mempercayakan dan memilihnya untuk duduk di DPR RI.
“Suara besar ini membuktikan rakyat menerima saya dan saya siap berjuang untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat,” kata Azhari.
Dia masih punya keyakinan bahwa PBB lolos PT karena berdasarkan survei internal PBB meraih suara di atas 4 persen ambang batas parlemen.
“Bila tidak lolos PT, saya mohon maaf kepada rakyat yang memilih. Tapi. sampai sekarang kami tetap berjuang dan berdoa agar PBB lolos PT 4 persen,” ujar Azhari Cage, dengan nada optimis.
Kembali ke kursi DPR RI, dari Dapil Aceh II dipastikan lolos TA Khalid dari Gerindra, Demokrat (ada nama Muslim, Jamaluddin T Muku, Kautsar). Dari PKS, HM Nasir Djamil yang telah memperoleh 39 ribu suara, disusul kursi PPP dan Nasdem.
Untuk kursi Nasdem, masih bersaing Muharuddin (mantan Ketua DPRA/F-Partai Aceh) dan dibayangi suara Zulfan Lintan, incumbent DPR RI. (Aldin NL)