Kamis, April 25, 2024
Google search engine
BerandaInforial Pemerintah AcehAtas Arahan Gubernur Aceh, BPPA Sambut Mahasiswa Aceh dari Ukraina

Atas Arahan Gubernur Aceh, BPPA Sambut Mahasiswa Aceh dari Ukraina

Jakarta (Waspada Aceh) – Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) menyambut kedatangan salah satu mahasiswa Aceh dari Ukraina, Arif Fazillah, setelah menjalani masa karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Minggu (13/3/2022).

Arif Fazillah merupakan satu dari tiga warga Aceh yang tengah mengikuti pendidikan di Ukraina, negara yang kini sedang dilanda perang akibat invasi Rusia. BPPA sebelumnya telah mendapat arahan dari Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, untuk menangani warga Aceh yang pulang dari Ukraina, setelah negara tersebut dilanda perang.

Kepala BPPA, Almuniza Kamal, mengatakan, pihaknya menyambut baik kedatangan mahasiswa kedokteran asal Gampong Rambong, Meunasah Cot, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie itu. Arif Fazillah diterima di kantor BPPA setelah menjalani karantina sejak dipulangkan dari Ukraina ke Indonesia bersama 79 warga negara Indonesia (WNI) lainnya pada 3 Maret 2022 .

“Kemarin dia (Arif) sudah menjalani tes PCR, hasilnya Alhamdulillah negatif. Jadi sebelum dipulangkan ke Aceh, Arif akan tinggal di Mess Aceh di Jakarta dulu,” kata Almuniza yang didampingi Kasubbid Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat, Cut Putri Alyanur.

Almuniza menjelaskan, dari hasil diskusi pihaknya menyepakati akan memulangkan Arif bersama dengan Muhammad Fata Abi Muntaho dan Sandi Putra Kelana yang saat ini masih di Polandia, setelah tiba di Indonesia nantinya.

“Informasi dari Kementerian Luar Negeri, keduanya akan berangkat malam ini dari Polandia dan akan tiba besok (Senin) di Indonesia sekitar pukul 22.00 WIB. Kemudian keduanya akan menjalani masa karantina di Wisma Pasar Rumput, Jakarta Selatan, selama satu hari,” katanya.

Muhammad Fata merupakan warga Desa Serba Jadi, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya, dan Sandi Putra Kelana, warga Langsa. Saat ini mereka sudah berada di salah satu hotel di Polandia yang difasilitasi KBRI di sana, setelah berhasil keluar dari Ukraina.

Kedua warga Aceh ini adalah pengajar di salah satu sekolah Islam di Ukraina.

Almuniza menambahkan, sesuai dengan amanah Gubernur Nova, Pemerintah Aceh akan terus berusaha untuk memfasilitasi masyarakatnya yang memerlukan bantuan.

“Terutama mahasiswa Aceh yang saat ini di Ukraina. Mereka adalah masa depan dan kegemilangan Aceh nantinya. Jadi Pemerintah Aceh akan terus memantau dan mengontrol sejauh mana perkembangan terhadap mereka, terutama yang saat ini ada di Ukraina,” jelas Almuniza.

Bahkan, kata Almuniza, ini adalah perintah langsung dari Gubernur Aceh untuk mengontrol mahasiswa Aceh yang kena imbas konflik Ukraina dengan Rusia.

“Tadi sebelum pak Gubernur Nova bertolak ke Balikpapan, Kalimantan Timur, untuk mengahadiri undangan Presiden RI Joko Widodo, beliau berpesan agar saya memantau keberadaan mereka. Insyallah, kita sudah tunaikan amanah Pak Gubernur,” ujar Almuniza.

Gubernur Aceh, kata Almuniza, memang sangat konsen terhadap para mahasiswa Aceh atau warga Aceh yang berada di luar negeri. Sebagai contoh, kata Almuniza, ketika pada awal-awal merebaknya COVID-19 di China. Gubernur Aceh, menurutnya, segera merespon dan menyiapkan posko untuk membantu proses pemulangan mahasiswa dan warga Aceh yang akan dipulangkan dari Wuhan, China, ketika (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER