Banda Aceh (Waspada Aceh) – Bidang Pengelolaan Arsip Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh (DPKA), mencatat arsip tertua yang disimpan di ruang deposit berasal dari perkebunan masa Belanda.
Kepala DPKA, Edi Yandra melalui Kepala Bidang Pengelolaan Arsip, Zuhri, Jumat (11/11/2022) menyebutkan DPKA telah menampung arsip tersebut sejak tahun 1961 atau tepatnya 61 tahun yang lalu.
Arsip-arsip tersebut, sebut Zuhri sepenuhnya masih menggunakan bahasa Belanda. Sampai saat ini, arsip itu belum sama sekali dialihbahasakan.
Kendati demikian, pihak Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Pusat, sudah menyurati DPKA, untuk mengirimkan arsip tersebut ke Jakarta, agar dapat diterjemahkan oleh ahli bahasa Belanda.
Zuhri yang didampingi Plt Koordinator Penyimpanan Reservasi Arsip Statis, Syahrizal mengatakan, selain menyimpan arsip tertua DPKA juga mencatat dokumen yang paling banyak disimpan di ruang deposit itu, berasal dari Sekretariat Wilayah/Daerah (Sekwilda) Aceh.
“Di gedung ini dokumen kearsipan terbanyak berasal dari Setwilda Aceh. Setiap tahun diserahkan kepada kami,” tuturnya.
Sementara beberapa waktu lalu, DPKA pernah melakukan pemusnahan arsip Sekwilda Tingkat 1 daerah istimewa Aceh tahun 1945 sampai 1986. (*)
