Tapaktuan (Waspada Aceh) – Anggaran Pendapatan Belanja Kabupeten (APBK) Aceh Selatan tahun 2022 mengalami defisit sebesar Rp69 miliar lebih.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Selatan, Cut Syazalisma, saat menyampaikan racangan qanun APBK tahun anggaran 2022 di Gedung DPRK di Tapaktuan, Jumat (19/11/2021).
Kata Cut Syazalisma, pendapatan daerah direncanakan dalam APBK 2022 sebesar Rp1,3 triliun yang terdiri dari pendapatan asli daerah sebesar Rp131 miliar, pendapatan transfer Rp1,182 triliun dan pendapatan daerah yang sah Rp17 miliar.
Belanja daerah direncanakan dalam APBK 2022 Rp1,4 triliun yang dialokasikan belanja operasi direncanakan Rp989 miliar, belanja modal Rp133 miliar.
Kemudian belanja tidak terduga yang direncanakan Rp19 miliar dan belanja transfer Rp259 miliar. Sementara dalam APBK 2022 terdapat defisit sebesar Rp69 miliar.
“Penerima pembiayaan daerah direncanakan Rp5 miliar, pengeluaran pembiayaan Rp1 miliar dan netto dalam APBK 2022 Rp4 miliar,” katanya.
Dia berharap kepada anggota DPRK agar berkenan membahas rancangan qanun tentang APBK 2022 dengan waktu yang telah ditentukan.
“Kami harap pembahasan APBK 2022 tanpa ada pergeseran waktu yang dapat memperlambat persetujuan bersama DPRK,” harapnya.
Pantauan Waspadaaceh.com, sidang paripurna dipimpin Ketua DPRK Aceh Selatan, Amiruddin, didampingi Wakil Ketua Bustami dan Adi Samrihda serta turut dihadiri sejumlah anggota DPRK setempat. (Faisal)
