Sabtu, April 20, 2024
Google search engine
BerandaTausiahAnak Penjual Kue, Hafal Quran di Usia 15 Tahun

Anak Penjual Kue, Hafal Quran di Usia 15 Tahun

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Santri Dayah Insan Qurani Neisya Shabina berhasil mengkhatam hafalan 30 juz Alquran di usianya ke-15 tahun.

Anak dari pasangan Bahrum dan Fitriani  ini berhasil mengkhatamkan hafalannya dalam waktu 7 bulan 5 hari dalam program Kelas Tahfiz Khusus di Dayah Insan Qur’ani.

Remaja kelahiran 11 Juni 2004 ini mulai menghafal Alquran sejak 30 Juli 2019 lalu. Dia berhasil mengkhatam hafalannya tepat pada Kamis 5 Maret 2020.

Ayah Neisya, Bahrum sehari-harinya bekerja sebagai buruh bangunan, sedangkan, ibunya Fitriani berprofesi sebagai penjual kue. Meski ekonomi keluarganya yang serba pas-pasan, namun kondisi ini tidak menjadi penghalang bagi Neisya untuk mewujudkan keinginannya menjadi penghafal Alquran.

Dia juga bercita-cita menjadi dokter yang kesehariannya dekat dengan Alquran. “Selesai sekolah, Neisya ingin jadi dokter yang hafal Alquran 30 Juz,” katanya, Kamis (5/3/2020).

Neisya tidak sanggup menahan tangis usai mengkhatamkan hafalannya. Cita-cita yang sangat dia idam-idamkan, akhirnya tercapai.

Menurutnya, prestasi ini juga tidak terlepas dari dukungan dan keinginan orang tua yang menginginkan dia untuk menjadi seorang hafizah.

“Neisya ingin sekali membanggakan ayah dan mama. Neisya ingin membuat mereka tersenyum di dunia dan akhirat dengan memberikan mahkota surga untuk mereka berdua. Naysa ingin bisa masuk surga bersama-sama dengan orang tua,” ucap Neisya dengan suara terisak.

Neisya berbagi cerita. Dia memiliki trik jitu menghafal Alquran. Dia mengaku membaca berulang-ulang lembaran Alquran hingga melekat dalam ingatannya.

Remaja asal Desa Gunung Lagan, Rimo Aceh Singkil ini mengatakan, dia juga memiliki waktu husus untuk menghafal Alquran. Biasanya usai shalat subuh dia menyetor hafalannya kepada ustazah. Kemudian, dia melanjutkan hafalan saat waktu dhuha hingga menjelang siang hari.

Di saat teman-temannya menghabiskan waktu untuk istirahat siang hari usai Zuhur, dia malah memanfaatkannya untuk membuka lembaran Alquran. Aktivitas ini biasa dia lakukan hingga menjelang waktu ashar.

Usai Ashar hingga menjelang Maghrib, Neisya melakukan murajaah hafalannya.  Aktivitas yang sama kembali dia lakukan ba’da Maghrib dan Isya, ini dilakukan agar hafalannya lancar.

Selain itu,  selama menghafal Alquran, Neisya juga  tidak pernah meninggalkan tahajud. Dia berpesan, agar semua para penghafal Al-Qur’an untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan jangan pernah mengecewakan orang tua.

Mahmudiah, guru pembimbing Neisya dalam program kelas tahfiz khusus ini mengatakan, Neisya adalah sosok yang baik dan selalu patuh terhadap gurunya.

“Ucapan Neisya saat selesai menyetor hafalan adalah meminta maaf kepada gurunya dan mengucapkan terimakasih atas bimbingan selama ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ustad Raihan, mewakili pengurus Dayah Insan Qurani menyampaikan apresiasi terhadap Neisya atas prestasi yang diraihnya di usia yang masih sangat muda. (rri.co.id)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER