Aceh Besar (Waspada Aceh) – Puluhan anak di Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe (UPTD-RSAN) Dinas Sosial Aceh mendapatkan fasilitas pemeriksaan telinga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher Indonesia (PERHATI-KL) Cabang Aceh, Minggu (18/2/2024).
Ketua PERHATI KL Aceh, dr Lily Setiani mengatakan, kegiatan ini juga dilakukan atas kerjasama dengan komite daerah penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian Aceh, dengan tujuan untuk memberikan layanan kesehatan telinga sejak dini kepada anak-anak.
“Ini merupakan cara kita untuk menanggulangi gangguan pendengaran dan bebas dari ketulian, terutama generasi-generasi muda,” kata Lily.
Lily menyebutkan, anak-anak binaan RSAN sama dengan anak-anak pada umumnya yang membutuhkan pemeriksaan agar mereka memiliki masa depan yang panjang dengan kondisi pendengaran yang sehat.
Untuk itu, pemeriksaan dilakukan untuk mencegah adanya penyakit atau gangguan yang menyerang telinga. Sehingga semakin cepat pemeriksaan dilakukan maka semakin cepat pula penanganannya.
“Prinsip kita pencegahan lebih bagus daripada pengobatan, biaya jadi lebih murah kalau pencegahan, kalau sudah diobati mungkin butuh dana yang lebih besar,” kata dia.
Lily menambahkan, kotoran telingan bukanlah masalah sepele karena dapat menimbulkan dampak bagi proses belajar para anak. Saat telinga seorang pelajar bersih dan pendengarannya bagi maka penyerapan pelajaran dapat diterima dengan baik.
“Ini membuka jalan supaya anak-anak bisa berprestasi banyak tempat yang sudah saya datangi dan sudah kita lakukan hasilnya positif, prestasi belajar jadi lebih jauh meningkat dibandingkan pada anak-anak yang mungkin ada masalah di pendengaran,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala UPTD RSAN, Michael Octaviano mengatakan, kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi anak-anak, sebab mereka merupakan korban yang rentan sosial dari seluruh Aceh. Mereka, juga tidak memiliki figur orang tua, sehingga kedatangan para dokter dapat menimbulkan rasa kepedulian.
“Dan kita berharap bahwa kegiatan ini menjadi rutin, ini juga mendukung mereka untuk dapat berprestasi karena telinganya sehat maka konsentrasi belajarnya juga baik,” sebutnya.
Michael berharap, kegiatan tersebut dapat menjadi inspirasi bagi organisasi kesehatan lainnya. Sebab, RSAN sangat membuka diri bagi siapapun untuk sama-sama mengantarkan generasi hebat Aceh ke gerbang kesuksesan. (*)