Banda Aceh (Waspada Aceh) – Aliansi Keadilan Lingkungan (AKaL) menggelar aksi sunyi di depan kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, Kamis (7/3/2024).
Aksi yang diikuti oleh 12 aktivis lingkungan ini mendesak BKSDA agar bertindak tegas terhadap pelaku perambahan di Suaka Margasatwa (SM) Rawa Singkil.
Dengan membawa poster bertulisan “Dicari Wali SM Rawa Singkil” dan “Tindak Perusak Rawa Singkil”, para peserta aksi menuntut penghentian deforestasi yang telah mengurangi tutupan hutan di SM Rawa Singkil.
Koordinator aksi, Ardimansyah, menilai BKSDA tidak menjalankan kewenangannya dalam menghentikan laju deforestasi.
“Pembiaran ini merupakan perbuatan melanggar hukum,” katanya.
Menurut data yang disampaikan, SM Rawa Singkil telah mengalami deforestasi seluas 1.784 hektare, setara dengan enam kali luas komplek Gelora Bung Karno (GBK).
“Saat kami berdiksusi beberapa kali dengan BKSDA, dan menyampaikan persoalan ini, mereka yang hanya mengiyakan tanpa eksekusi, padahal perambahan semakin meluas tanpa tindakan yang konkret,” tegasnya.
Selama aksi, belum ada tanggapan dari pihak BKSDA. AKaL telah mencoba untuk berkomunikasi dan memasuki kantor BKSDA, namun upaya tersebut tidak mendapat respons.
Ardimansyah mengatakan mereka akan menggelar aksi lanjutan dengan jumlah massa yang lebih besar jika BKSDA masih belum juga bertindak.
Saat ini, luas SM Rawa Singkil mencapai 82.188 hektare dan tersebar di tiga daerah, yaitu Aceh Selatan, Subulussalam, dan Aceh Singkil. AKaL berharap aksi sunyi ini dapat menjadi titik balik bagi BKSDA untuk segera menjalankan kewenangannya dalam melindungi lingkungan hidup. (*)
