Aceh Besar (Waspada Aceh) – Solidaritas Perempuan Bungong Jeumpa Aceh menggelar gerakan aksi menanam pohon sebanyak 100 pohon di Pantai Lhoknga, Aceh Besar. Aksi ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dalam aksi ini, turut diikuti sejumlah tokoh perempuan akar rumput serta komunitas lintas sektor, suku, agama, sosial dan budaya.
Para peserta tidak hanya menanam pohon, tetapi juga melakukan pembersihan sampah sepanjang pesisir pantai. Gerakan tersebut dilakukan sebagai respons terhadap kerusakan lingkungan hutan di sekitar wilayah Aceh Besar, terutama yang disebabkan oleh korporasi.
Kerusakan lingkungan di wilayah Aceh Besar memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat sekitar, terutama dalam hal krisis air bersih.
Wilayah yang mengalami kerusakan merupakan kawasan kars yang seharusnya dilindungi. Dampak kerusakan ini juga terasa oleh kaum perempuan, yang harus mengangkut air dan menyediakan air untuk kebutuhan rumah tangga.
“Cuaca ekstrim akibat perubahan iklim. Dampaknya krisis air. Wilayah Lhoknga dan Leupung mengalami krisis air yang luar biasa. Kekurangan air bersih. Di wilayah Pucok Krueng, debit air mulai berkurang. Hal ini berdampak bagi petani yang mengalami gagal panen,” kata Yeni.
Solidaritas Perempuan (SP) telah memfokuskan perhatiannya pada wilayah Aceh Besar terkait kesulitan air bersih yang dialami oleh warga di Lhoknga dan Leupung.
“Dalam aksi ini, SP berharap masyarakat dapat mencegah kerusakan lingkungan dan menghindari pembuangan sampah sembarangan guna mewariskan lingkungan yang lebih baik kepada generasi mendatang,” kata Yeni.
Sebelum pelaksanaan aksi, digelar juga diskusi dengan tema ekologi integral guna meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga lingkungan. Narasumber dalam diskusi tersebut adalah Mawardi Syukbi, seorang tokoh adat Gampong, dan Nanda Herlita, Dewan Pengawas komunitas SP Aceh.
Yeni juga mengatakan pada kegiatan aksi bersama ini memberikan contoh nyata tentang pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan. Melalui kerjasama dan kesadaran bersama, diharapkan dapat tercipta lingkungan yang lebih baik dan lestari bagi masa depan Aceh. (*)
