Banda Aceh (Waspada Aceh) – Adik kandung almarhum Imam Masykur, Fakhrurrazi, membeberkan saat abangnya dipukul oknum anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) hingga tewas.
Fakhrurrazi yang didatangkan langsung dari kampung halamannya, ke Banda Aceh, Rabu (30/8/2023), membeberkan di depan Masjid Raya Baiturrahman dan disaksikan oleh khalayak umum.
Meski kepergian abangnya sudah memasuki dua minggu, sejak hilang kontak pada Sabtu (12/8/2023, namun kesedihan masih terlihat di wajah adiknya sampai meneteskan air mata.
Kata Fakhrurrazi, abangnya menghubunginya pada pukul 00.00 WIB, dengan maksud meminta uang Rp50 juta dan mengatakan dirinya sudah dipukul.
“Dek, abang sudah dipukul. Coba bilang mamak, cari uang,” katanya.
Saat itu, dia langsung memberitahu hal itu kepada ibunya. Tidak lama setelah itu, korban juga menghubungi langsung ibunya dan mengatakan hal yang sama.
Namun saat itu, keluarga tidak dapat mengabulkan permintaan pelaku, untuk mengirimkannya uang sebesar Rp50 juta.
BACA: Minta Keadilan untuk Imam Masykur, Massa Gelar Aksi di Depan Masjid Raya
Ia melanjutkan korban baru kali ini meminta uang kepada keluarga. Karena semasa hidupnya, almarhum menjadi tulang punggung keluarganya, hingga mengharuskannya untuk merantau ke Jakarta.
“Selama ini dia menafkahi kami sekeluarga,” katanya singkat dan menolak untuk melanjutkan pembicaraan.
Karena itu, lanjut Fakhrurrazi, keluarganya menuntut keadilan dengan seadil-adilnya terhadap peristiwa yang menimpa keluarganya hingga menghilangkan nyawa abangnya.
Di samping itu, dia mengatakan terkait video penyiksaan yang beredar di media sosial itu murni dialami korban. Video itu pertama kali dikirim kepadanya dan dia membenarkan bahwa itu adalah suara abangnya.
BACA: 3 Oknum TNI AD yang Buang Jenazah Imam Masykur di Waduk Jatiluhur Sudah Ditangkap
Sementara itu, hal senada dibenarkan saudara korban, Sanusi Maulana. Sanusi membenarkan video itu pertama kali dikirim pelaku kepada keluarga, kemudian dikirim ke teman-temannya termasuk dirinya.
“Setelah itu baru kami viralkan. Seperti yang terlihat dalam video itu, penyiksaan itu benar dialami oleh korban,” tutupnya.
Sebagaimana yang diketahui sebelumnya, Imam Masykur, 25, asal Mon Keulayu, Kecamatan Gandapura, Bireuen, meninggal dunia. Sebelumnya dia diculik dan disiksa oknum TNI pada Sabtu (12/8/2023).
Diketahui, Imam Masykur diculik dari toko kosmetik oleh oknum TNI berinisial Praka RM.
BACA: Pemerintah Aceh Kecam Pembunuhan Atas Imam Maskyur, Tuntut Penegakan Hukum yang Adil
Sementara itu, Polisi Militer Kodam (Pomdam) Jaya menangkap tiga oknum personel TNI AD yang terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Imam Masykur.
Tiga tersangka utama tersebut berinisial Praka RM, anggota Batalyon Pengawal Protokoler Kenegaraan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Kemudian, Praka HS dari Direktorat Topografi TNI AD (Dittopad) dan Praka J dari Kodam Iskandar Muda (IM). (*)
Waspada Aceh on TV