Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaPolitikAdanya Kampanye Hitam Tentang Pemimpin Perempuan, Illiza: Warga Banda Aceh Semakin Cerdas

Adanya Kampanye Hitam Tentang Pemimpin Perempuan, Illiza: Warga Banda Aceh Semakin Cerdas

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menjelang Pilkada 2024, isu larangan perempuan memimpin mulai mencuat di masyarakat. Kampanye hitam ini menyerukan tidak memilih perempuan sebagai pemimpin.

Illiza Sa’aduddin Djamal, yang mencalonkan diri kembali sebagai Wali Kota Banda Aceh, memberikan tanggapan tegas terhadap isu tersebut. Dia menekankan bahwa visi, misi, dan komitmen dalam membangun kota harus menjadi fokus utama dalam memilih pemimpin.

“Saya yakin masyarakat akan lebih memahami pentingnya visi dan komitmen yang jelas dalam memilih pemimpin,” ungkap Illiza dalam konferensi pers, Minggu malam (7/7/2024).

Illiza juga menyoroti bahwa isu ini sering dimanfaatkan sebagai senjata politik menjelang Pilkada. Tapi dia optimis bahwa warga Banda Aceh semakin cerdas dalam menentukan pilihannya.

“Survei terbaru menunjukkan ada peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu-isu ini,” tutur Illiza, politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.

Selain itu, Illiza merencanakan Banda Aceh sebagai kota kolaborasi dengan memanfaatkan potensi ekonomi besar dan menghidupkan kembali kolaborasi antar daerah, termasuk dengan Sabang dan Jantho (Basajan).

Penduduk Banda Aceh yang heterogen, khususnya generasi muda dengan inovasi produk lokal, menjadi fokus utama dalam agenda pembangunan Illiza ke depan.

Illiza menyatakan bahwa setelah kepemimpinannya pada tahun 2017, Kota Banda Aceh menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diselesaikan. Termasuk dalam tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, dan implementasi syariat Islam.

“Saya mencalonkan diri kembali untuk memperbaiki kondisi ibu kota provinsi Aceh yang perlu dibenahi kembali,” ujarnya.

Diketahui, Illiza baru-baru maju kembali sebagai anggota DPR RI Dapil Aceh 1 pada Pemilu 2024 dengan perolehan suara yang signifikan. Namun sayangnya partai PPP tidak mencapai ambang batas parlemen.

Kini Illiza sebagai anggota DPR RI hasil Pemilu 2019, dan telah memiliki pengalaman sebagai pemimpin di Banda Aceh. Pertama kali terpilih sebagai wakil wali kota pada Pilkada 2007 bersama pasangannya Mawardy Nurdin sebagai wali kota. Illiza kemudian dilantik menjadi Wali Kota Banda Aceh pada tahun 2014 setelah Mawardy meninggal dunia.

Sepanjang kepemimpinan wali kota Illiza, penegakan syariat Islam di kota Banda Aceh cukup tegas dan penataan kota cukup baik. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER