Tapaktuan (Waspada Aceh) – Warga Pasie Seubadeh, Kecamatan Bakongan Timur, Kabupaten Aceh Selatan, yang kesal karena terdampak abrasi pantai di daerah itu dan kurang mendapat perhatian pemerintah, memblokir jalan nasional Tapaktuan-Medan, Rabu (20/11/2020).
Mereka kecewa kepada pemerintah daerah dan dinas terkait karena persoalan abrasi pantai Pasie Sebadeh, tidak segera ditangani dan menimbulkan meresahakan warga. Dalam setahun terakhir, puluhan meter tanah masyarakat telah amblas atau mengalami abrasi.
Salah seorang warga Pasie Seubadeh, Nazmin, mengatakan, hari ini warga terdampak abrasi pantai Seubadeh terpaksa memblokir jalan lintas nasional Tapaktuan-Medan.
Berita Terkait: 6 Rumah Warga di Aceh Selatan Terancam Ambruk Dihantam Gelombang Laut
“Hal ini kita lakukan akibat pembiaran penanganan tanggul penahan abrasi pantai. Kasihan warga sejauh ini belum ada kepedulian dari pemerintah daerah,” katanya.
Camat Bakongan Timur, TM. Nasrijar, kepada Waspadaaceh.com, Rabu (20/5/2020), mengatakan, penutupan jalan nasional berlangsung 1 jam.
Warga menuntut Bupati Aceh Selatan atau dinas terkait untuk memantau langsung ke lokasi abrasi.
“Saat ini setelah berkoordinasi dengan Muspika, jalan kembali dibuka, lalu lintas kembali lancar seperti biasa,” jelasnya.

Sementara Plt Bupati Aceh Selatan, Tgk Amran, mengatakan, sebelumya dia sudah memerintahkan Dinas PUPR Aceh Selatan untuk mengukur titik koordinat lokasi dan membuat gambar penangangan abrasi pantai Seubadeh, Bakongan Timur, dan Gunung Kerambil, Kecamatan Tapaktuan.
“Dokumen dan data pendukung pengajuan penangangan di dua titik abrasi itu sudah saya serahkan sendiri kepada ke Pemeritah Provinsi Aceh,” ujar Plt Bupati.
Akibat COVID-19, seluruh anggaran dipangkas untuk penanganan COVID-19 tersebut. Sehingga Pemkab Aceh Selatan tidak ada kewenangan lagi merealisasikan kegiatan proyek fisik dengan sumber anggaran yang besar.
“Untuk mengatasi persoalan abrasi pantai ini, kami akan menjumpai kembali Plt. Gubernur Aceh. Meminta persoalan ini dapat ditangani segera oleh Pemerintah Aceh melalui sumber APBA,” pungkasnya.(Faisal)