Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sebanyak sembilan posisi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) di Pemerintah Aceh hingga saat ini masih kosong setelah Gubernur Aceh, Muzakir Manaf atau Mualem mencopot jabatan beberapa di antaranya.
Pada Jumat (2/9/2025), Mualem mencopot empat kepala OPD, diantaranya Kadisperindag Aceh, M Tanwier, Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh, SDM dan Hubungan Kerjasama Setda Aceh, Alhudri, Kadis Pengairan Aceh, Ade Surya dan Kepala Sekretariat MPU Aceh, Usamah El-Madny.
Bulan lalu, ada Kadis Kesehatan Aceh, dr Munawar dan Direktur RSU Daerah Zainal Abidin (RSUDZA) dr Isra Firmansyah mengundurkan diri dari jabatan mereka. Keduanya, memilih menjadi PNS karir di kedokteran saja tanpa terlibat dalam manajemen.
Juni lalu, Mualem juga telah mencopot Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh, M Iswanto dan Kabiro PBJ Setda Aceh, Teuku Zaufi. Kemudian menyusul, bulan Juli, Inspektur Aceh, Jamaludin.
Ditambah lagi, Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh dan Kadispora Aceh memasuki masa pensiun. Total, saat ini, sudah 9 jabatan eselon II/A dan II/B yang kosong.
Seorang sumber di Pemerintah Aceh menyebutkan, ternyata pencopotan kepala dinas akan kembali berlanjut pada satu orang pejabat lagi. “Bukan September sebetulnya, ada 5 kepala dinas. 4 orang sudah dicopot pak Gub. Tinggal satu orang lagi akan dicopot,” kata sumber.
Terkait siapa nama kadis tersebut, sumber enggen membeberkan namanya. Dia menyebutkan, satu kepala dinas tersebut merupakan dinas teknis.
Kepala Badan Kepegawaian Aceh (BKA), Abd Qahar, yang dikonfirmasi terkait pencopotan empat pejabat eselon II tersebut belum juga memberikan jawaban.
WaspadaAceh sudah berulang kali melakukan konfirmasi kepada Qahar, terkait alasan pencopotan yang dilakukan Mualem tersebut. Termasuk mempertanyakan untuk mengisi kekosongan 9 jabatan eselon II tersebut, kapan akan dilakukan lelang jabatan. (*)
