Kamis, Juni 19, 2025
spot_img
BerandaAcehFKPT Ajak Warga Aceh Cegah Intoleransi dan Radikalisme Lewat Literasi

FKPT Ajak Warga Aceh Cegah Intoleransi dan Radikalisme Lewat Literasi

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Aceh mengajak masyarakat untuk aktif mencegah penyebaran intoleransi, radikalisme, dan terorisme, khususnya melalui media sosial.

Ajakan itu disampaikan Ketua FKPT Aceh, Dr. Wiratmadinata, saat membuka kegiatan Rembuk Merah Putih di Aula Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Selasa (18/6/2025).

Menurut Wira, maraknya narasi provokatif di dunia digital menjadi salah satu pintu masuk penyebaran radikalisme, bahkan dilakukan oleh individu yang secara akademis berpendidikan tinggi namun rendah literasi media.

“Seringkali, penyebaran hoaks dilakukan oleh orang berpendidikan tinggi tapi kurang literasi. Ini yang membuat mereka mudah terprovokasi menjadi radikal,” kata Wira.

Ia menjelaskan, tahun ini FKPT Aceh bersama BNPT RI juga sedang menjalankan riset nasional untuk mengukur Indeks Risiko Terorisme (IRT). Riset ini, kata Wira, penting untuk mendeteksi ancaman yang tidak selalu tampak di permukaan. Meski serangan terorisme menurun dalam tiga tahun terakhir, potensi laten tetap harus diwaspadai.

Kegiatan Rembuk Merah Putih ini mengusung tema “Mewujudkan Pemuda Cerdas, Kritis, dan Cinta Tanah Air”. Acara ini diikuti 100 peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari wartawan, aktivis media kampus, konten kreator, organisasi kepemudaan, hingga perwakilan ormas keagamaan.

Tiga narasumber hadir dalam forum ini. Dr. Anis Masykur dari Kementerian Agama RI menyoroti pendekatan keagamaan sebagai langkah kunci dalam pencegahan radikalisme.

Sementara itu, Teuku Fauzansyah dari BNPT RI menjelaskan strategi penanggulangan terorisme yang telah dijalankan lembaganya. Narasumber ketiga, Dr. Mukhlisuddin Ilyas, menekankan pentingnya penguatan literasi media untuk menangkal narasi-narasi provokatif yang memicu sikap intoleran dan radikal.

Menutup rangkaian kegiatan, peserta juga diajak menulis feature singkat berisi narasi positif tentang pentingnya menjaga keutuhan NKRI. Sepuluh tulisan terbaik dipilih dan diberi apresiasi oleh panitia.

“Pencegahan terorisme tidak cukup hanya dengan pendekatan keamanan. Harus dimulai dari kesadaran literasi, terutama di media digital,” ujar Wira. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER