Banda Aceh (Waspada Aceh) – Imam dan Khatib Masjidil Haram, Syaikh Prof. Dr. Abdurrahman As-Sudais, mengingatkan umat Islam agar tidak melewatkan kesempatan emas untuk berdoa saat berbuka puasa. Menurutnya, doa yang dipanjatkan pada waktu tersebut tidak akan tertolak.
“Angkat tanganmu dalam keadaan berbuka, jangan sibuk berbincang dan mengobrol dengan orang-orang. Ini adalah kesempatan emas dan waktu yang diijabah. Berdoalah untuk dirimu dan kaum Muslimin,” ujar Syaikh As-Sudais dalam unggahan di akun Instagram @fawaidharamain, Senin (3/3/2025).
Ia mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang menegaskan keutamaan doa saat berbuka puasa. “Ada tiga doa yang tidak tertolak: doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka, doanya pemimpin yang adil, dan doanya orang yang terzalimi,” (HR. Tirmidzi no. 3598, Ibnu Majah no. 1752, dan Ibnu Hibban no. 2405).
Selain itu, Rasulullah SAW juga bersabda:
ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
(Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah)
Artinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.” (HR. Abu Daud).
Hadits ini menunjukkan bahwa berdoa ketika berbuka adalah sunnah yang dianjurkan.
Senada dengan itu, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin menjelaskan bahwa doa sebelum berbuka lebih mustajab. “Ketika rasa lapar dan dahaga masih terasa, hati lebih khusyuk dan fokus dalam berdoa,” ujarnya dalam kitab Liqa Asy Syahri no. 8.
Namun, Al Lajnah Ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta menegaskan bahwa doa setelah berbuka juga termasuk yang tidak tertolak. “Orang yang berpuasa, ketika berbuka puasa ia memiliki doa yang tidak tertolak,” tulis lembaga tersebut dalam Fatwa Al Lajnah 9/30.
Para ulama pun sepakat bahwa waktu berbuka adalah momen terbaik untuk berdoa, baik sebelum maupun sesudah berbuka. Umat Islam dianjurkan memanfaatkan kesempatan ini untuk memanjatkan doa terbaik bagi diri sendiri dan sesama. (*)