Jumat, Oktober 18, 2024
BerandaAcehMaTA Minta Audit Konstruksi Rumah Sakit Regional Cut Nyak Dhien 

MaTA Minta Audit Konstruksi Rumah Sakit Regional Cut Nyak Dhien 

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) meminta Pemerintah Aceh untuk segera melakukan audit konstruksi pembangunan Rumah Sakit Regional Cut Nyak Dhien di Aceh Barat yang kini terbengkalai.

Pembangunan rumah sakit yang dimulai pada 2017 tersebut hingga kini masih terbengkalai, meski anggaran telah dikeluarkan mencapai lebih dari Rp300 miliar.

Koordinator Bidang Advokasi Kebijakan Publik MaTA, Hafijal, mengatakan audit diperlukan untuk memastikan kualitas bangunan. Ia khawatir bangunan yang dibiarkan terbengkalai dalam waktu lama mengalami kerusakan yang dapat membahayakan masyarakat.

“Sebelum pembangunan dilanjutkan, audit konstruksi sangat diperlukan. Hal ini penting untuk memastikan apakah bangunan ini sudah sesuai dengan standar atau justru mengalami kerusakan,” ujar Hafijal, Jumat (11/10/2024).

Beberapa waktu lalu, Hafijal bersama tim MaTA mengunjungi lokasi rumah sakit tersebut dan menemukan kondisi yang sangat memprihatinkan. Bangunan megah itu terbengkalai, dipenuhi kotoran hewan, dan tidak ada penjaganya.

“Kami menemukan banyak kubangan dan kotoran hewan di halaman. Tidak ada satupun penjaga di lokasi, yang membuat kami khawatir barang-barang di sana bisa dicuri,” ungkapnya.

Hafijal menambahkan, pembangunan rumah sakit yang sempat dihentikan ini baru mencapai 75-80 persen. Pada 2024, tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk melanjutkan pembangunan. Namun, pemerintah dikabarkan akan kembali mengalokasikan dana pada 2025, meski hal tersebut belum pasti.

Pemerintah Aceh telah memutus kontrak dengan kontraktor sebelumnya, PT Polada Mutiara Aceh (PMA), karena lambatnya progres pembangunan. PT PMA kini menggugat pemerintah ke pengadilan dan kasus ini masih berproses.

Audit konstruksi, menurut MaTA, juga perlu dilakukan untuk menghindari kejadian seperti di Rumah Sakit Regional Aceh Tengah, di mana bangunan runtuh akibat kualitas konstruksi yang buruk.

“Kami tidak ingin kejadian serupa terjadi di Aceh Barat. Jika audit dilakukan, kita bisa tahu kondisi sebenarnya dan mencegah potensi bahaya di kemudian hari,” tegas Hafijal. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER