Banda Aceh (Waspada Aceh) – Menurut data kasus kecelakaan nasional yang bersumber dari kepolisian, kecelakaan akibat “gagal dalam menjaga jarak aman terhadap kendaraan yang ada di depan” menjadi tiga kasus pola kecelakaan yang mendominasi, khususnya di tanah air.
Instruktur Safety Riding Honda Main Dealer PT Capella Honda Wilayah Aceh Reza Novendri mengatakan untuk itu seluruh elemen serta pemerhati keselamatan lalu lintas berupaya membuat formulasi dalam mengantisipasi hal ini.
“Mungkin sebagian dari kita sudah pernah dengar istilah tips jaga jarak iring aman antara kendaraan kita dengan kendaraan di depan menggunakan berbagai metode, baik menggunakan satuan ukuran jarak maupun ukuran waktu,” kata dia.
PT Astra Honda Motor sebagai industri raksasa sekaligus produsen alat transportasi roda dua yang paling banyak digunakan oleh masyarakat sehari hari.
Oleh karena itu, tim Instruktur Safety Riding Honda menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat umumnya selalu menggunakan kampanye jaga jarak minimal dengan tiga detik dari posisi kendaraan di depan.
Di mana suatu benda yang diam pada sisi jalan seperti pohon, tiang listrik, dan lain-laindapat menjadi patokan awal untuk baru mulai menghitung ritme sesuai batas waktu minimal tiga detik
Posisi menghitung saat kendaraan di depan sudah melewati benda patokan tersebut hingga kendaraan kita juga mencapai benda yang menjadi patokan tersebut.
Bukan tanpa sebab, penggunaan metode jaga jarak iring aman minimal tiga detik ini sesuai dengan teori mekanisme reaksi umumnya setiap manusia saat berkendara.
Di mana jarak reaksi ditambah jarak pengereman atau manuver sampai tiga berhasil menghindar atau mekanis pengereman dari objek yang ada di depan memerlukan waktu alami masing-masing proses selama satu detik. (*)
