Banda Aceh (Waspada Aceh) – Keterlibatan pemuda dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Aceh-Sumut) XII memiliki peran penting, meski tidak semua pemuda ikut menjadi atlet.
Pemuda di Banda Aceh diharapkan memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan kreativitas dan menjunjung tinggi nilai kearifan lokal Aceh dalam menyambut tamu atau memuliakan para tamu yang datang dari seluruh Indonesia.
Ketua Karateker Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banda Aceh, Sulthan Muhammad Yus, menyatakan bahwa sebagai tuan rumah PON, Aceh harus menjungjung tinggi nilai kearifan Aceh “pemulia jame adat geutanyo,” yang berarti memuliakan tamu.
“Apalagi Banda Aceh sebagai ibu kota provinsi Aceh. Saat momentum PON nanti, para tamu dari berbagai daerah yang datang ke Banda Aceh harus merasa aman dan nyaman. Pemuda Banda Aceh diajak memberikan kesan yang baik,” ujar Sulthan saat ditemui di kantornya, Rabu (3/7/2024).
Sulthan juga mengatakan meskipun banyak atlet yang merupakan anak muda, peran pemuda non-atlet juga tidak kalah penting.
“Kita bisa menunjukkan bahwa anak muda Banda Aceh sangat ramah dan siap menyambut tamu dengan baik. Pemulia jame adat geutanyo,” ungkapnya.
Menurut Sulthan, PON bukan hanya ajang olahraga tetapi juga peluang emas bagi pemuda untuk berkreasi dan meningkatkan pendapatan.
“Mari berkreasi, momentum PON otomatis akan meningkatkan putaran ekonomi. Saya mengapresiasi pemerintah yang telah fokus dan berupaya untuk menyukseskan PON. Kini, tinggal bagaimana pemuda memanfaatkan momentum ini dengan baik,” tuturnya.
Ia menambahkan, dengan semangat kolaborasi dan kreativitas, PON Aceh-Sumut XII diharapkan dapat menjadi ajang yang tidak hanya meningkatkan prestasi olahraga tetapi juga mendongkrak perekonomian dan mempererat solidaritas di kalangan pemuda.
“Mari sama-sama membantu menyukseskan PON. Keberhasilan PON bukan hanya soal pemerintah, tapi soal kita bersama. Jika PON Aceh sukses, kebanggaan itu milik kita semua,” tegas Sulthan. (Dsp)
