Banda Aceh (Waspada Aceh) – Harga cabai merah di pasar Kota Banda Aceh mulai merangkak naik karena pasokan dari petani kurang menjelang hari raya Idul Adha 1445 Hijriah.
Harga sebelumnya berkisar antara Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram kini melonjak menjadi Rp65 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram.
“Stok cabai merah sekarang kurang di pasar. Produksi cabai lokal juga tidak mencukupi kebutuhan masyarakat jelang meugang Idul Adha ini,” kata Rifqi, seorang pedagang di Pasar Al-Mahirah, Banda Aceh, Kamis (13/6/2024).
Menurut Rifqi, harga cabai merah berpotensi terus meningkat, terutama menjelang meugang, tradisi memasak daging masyarakat Aceh sehari atau dua hari sebelum Idul Adha. Hal ini dipicu oleh tingginya permintaan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dalam menyambut hari besar Islam.
Keterbatasan pasokan cabai merah di pasar lokal membuat para pedagang harus mencari pasokan dari luar Aceh, seperti Sumatera Utara dan daerah lainnya. “Saya biasanya mengambil cabai merah dari Aceh Tengah, Berastagi, dan Medan,” ujarnya.
Selain cabai merah, harga cabai hijau besar juga mengalami kenaikan, mencapai Rp40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram dalam tiga hari terakhir. Bahkan, diprediksi harga cabai merah bisa mencapai Rp80 ribu per kilogram dan cabai hijau Rp60 ribu per kilogram saat hari meugang.
Selain cabai merah, harga bawang merah juga masih tinggi, yakni Rp45 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram, meskipun cenderung turun dari harga Rp60 ribu per kilogram dalam sepekan terakhir.
“Harga bawang ini stabilnya pada hari-hari biasa Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram. Semua pasokan bawang merah kita berasal dari luar Aceh, ada dari Jawa, ada juga dari Sumatera Barat,”tuturnya.
Meskipun harga cabai merah terus naik, para pedagang tetap berharap agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga yang sesuai. “Kami berharap pemerintah dan pihak terkait dapat membantu meningkatkan pasokan cabai merah sehingga harga dapat stabil dan terjangkau bagi masyarakat,” katanya. (*)