Penjabat (Pj) Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin terus menorehkan prestasi yang nyata dan berdampak besar bagi pembangunan dan tata kota di ibukota Provinsi Aceh ini. Terbaru, Pj Wali Kota Amiruddin melakukan penataan ulang kawasan Masjid Raya Baiturrahman.
Penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) ini dilakukan dengan merelokasinya ke Pasar Aceh dan Terminal Keudah. Penertiban pun mendapatkan respon positif dari pedagang resmi yang berjualan di toko karena dinilai membuat konsumen nyaman berbelanja.
Amiruddin mengambil langkah tegas untuk menertibkan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang telah lama melanggar aturan dengan berjualan di trotoar dan bahkan badan jalan di kawasan Chik Pante Kulu dan kawasan Masjid Raya Baiturrahman.
Langkah ini diambil dalam upaya mengembalikan fungsi jalan serta trotoar yang telah lama terganggu akibat aktivitas PKL. Pada Rabu dini hari (10/4/2024), tim gabungan yang terdiri dari Dishub, Satpol PP, DLHK3, Disperindagkop, Dinas PU, dan Diskominfotik dikerahkan untuk melakukan penertiban tersebut.
Penertiban ini diawali dengan apel yang dipimpin langsing Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin yang juga dihadiri oleh Pj Sekda Wahyudi, Asisten I, Asisten II, Asisten II, dan sejumlah pejabat terkait dan unsur Muspika Baiturrahman.
Dalam arahannya, Pj Wali Kota Amiruddin menyampaikan bahwa penertiban ini dilakukan demi ketertiban, kebersihan, keindahan kota, serta kenyamanan masyarakat. Keluhan yang terus-menerus dari masyarakat terkait keberadaan PKL yang menjajakan dagangannya hingga ke badan jalan telah menjadi perhatian serius pemerintah.
“Lapak PKL harus berada di tempat yang telah disediakan oleh pemerintah, bukan di atas trotoar apalagi badan jalan,” tambahnya.
Pun begitu, Ia mengimbau kepada tim gabungan untuk tetap bersikap persuasif dan humanis tanpa menggunakan kekerasan. “Kita ingin mengembalikan fungsi jalan umum di kawasan Chik Pante Kulu ini,” ujarnya.
Amiruddin juga berharap agar para PKL dapat mengindahkan imbauan tersebut demi mengembalikan fungsi jalan Chik Pante Kulu sebagai jalan umum dan area parkir yang nyaman bagi masyarakat.
Langkah ini merupakan upaya konkret Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menjaga tatanan kota serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Hingga, Selasa sore (16/4/2024), suasana di sekitar Jalan Tgk Chik Pante Kulu, Banda Aceh, menjadi sorotan setelah Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, turun langsung untuk memantau kondisi pasca penertiban pedagang kaki lima (PKL).
Didampingi Pj Sekda Wahyudi, Asisten I Bachtiar dan sejumlah Kepala OPD, yakni Kasatpol PP dan WH, Kadishub serta Kepala DLHK3, kunjungan tersebut menandai langkah konkret Pemerintah Kota dalam menangani masalah penataan kota.
Sebelumnya, Pemko Banda Aceh melalui Satpol PP dan WH, Dishub dan DLHK3 serta Diskop UKM dan Perdagangan melakukan serangkaian penertiban PKL di beberapa jalan strategis, termasuk sekitar Masjid Raya Baiturrahman.
Dalam kunjungannya, Pj Wali Kota tak hanya sekadar memantau, namun juga terlihat langsung dalam berdialog dengan pedagang dan warga setempat. Pendekatan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendengarkan dan memahami aspirasi masyarakat terkait kebijakan yang diambil.
Tak heran, mayoritas warga yang ditemui dalam kunjungan tersebut menyatakan dukungan mereka terhadap langkah penertiban PKL tersebut. Beberapa di antaranya mengungkapkan kelegaan atas kembali lancarnya akses jalan dan trotoar, yang sebelumnya sempat terganggu oleh aktivitas berjualan PKL.
Namun, kesadaran akan kebutuhan para pedagang juga tidak luput dari perhatian Pj Wali Kota. Dalam pertemuan tersebut, Amiruddin menyampaikan rencana pemindahan PKL ke sejumlah lokasi baru yang telah disiapkan oleh Pemko. Salah satunya adalah Lantai III Pasar Aceh, yang merupakan fasilitas modern dan representatif bagi para pedagang. Selain itu, lokasi eks Terminal Keudah juga akan dimanfaatkan sebagai tempat baru bagi PKL.
Tak hanya itu, Pemko Banda Aceh juga akan menggratiskan biaya sewa untuk pedagang yang menempati Pasar Aceh baru selama tiga bulan pertama. Langkah ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi para pedagang dalam beradaptasi dengan lingkungan baru.
Dengan langkah-langkah konkret dan pendekatan yang inklusif, Pemko Banda Aceh di bawah kepemimpinan Pj Wali Kota Amiruddin menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kualitas ruang publik serta memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Didukung Pedagang Resmi dan Warga
Salah satunya diungkapkan oleh seorang penjual baju bernama, Imam (35 tahun). Katanya dia sangat bersyukur atas komitmen Pemko Banda Aceh menertibkan PKL.
“Alhamdulillah, berkat Pemerintah Kota Banda Aceh kini suasana pasar lebih rapi dan tidak kumuh,” ungkap Imam.
Ia menceritakan, sebelumnya para pedagang toko sangat merasa tidak nyaman dengan kehadiran para PKL tersebut. Selain membuat suasana kumuh, juga banyak sampah berhamburan di area pasar.“Karena jalannya terlalu sempit, sehingga mobil pengangkut sampai tidak bisa lewat untuk mengambil sampah yang ada di toko. Tapi alhamdulillah sekarang sudah bersih,” jelasnya.
Imam berharap, Pemko dapat menyediakan bak sampah di depan toko agar memudahkan para pedagang dan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dan sampah tidak berhamburan.“Harapannya kedepan tetap seperti ini, dan semoga kedepan tidak ada lagi para PKL yang berjualan di depan toko-toko,” harapnya.
Disisi lain, pengunjung bernama Fajri (40 tahun), juga mengatakan hal serupa. Katanya pasar semakin terlihat rapi.“Sekarang sangat mudah mencari area parkir tidak seperti dulu sangat berdesakan dengan para PKL,” ungkapnya.
Cairkan Bonus Atlet PORA yang Tertunda Setahun
Belum genap setahun menjabat, Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin kembali melakukan penataan terobosan dengan salah satunya mencairkan bonus atlet peraih medali di ajang Pekan Olah Raga Aceh (PORA) XIV yang berlangsung di Kabupaten Pidie 2022.
Penyerahan secara simbolis diadakan di Pendopo Wali Kota, Jumat 5 April 2024. Turut hadir di sana, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banda Aceh Hamdani Basyah beserta jajaran pengurus.
Pj Wali Kota Amiruddin mengatakan, bonus tersebut merupakan wujud apresiasi, perhatian, dan pembinaan pemko kepada para atlet yang telah membawa harum nama Banda Aceh.
Menurutnya, pencairan bonus senilai Rp 2,5 miliar itu, memang sempat tertunda akibat kondisi keuangan pemko yang kurang baik beberapa waktu lalu. “Namun, Alhamdulillah, pada hari ini telah dapat kita bagikan.”
Ia pun berharap bonus tersebut bermanfaat bagi para atlet dalam upaya meningkatkan prestasinya. “Mudah-mudahan semua atlet terus giat berlatih untuk lebih berpestasi,” ujarnya seraya menyatakan komitmen pemko untuk tetap memberikan perhatian kepada atlet berprestasi.
Sementara itu, Ketua KONI Banda Aceh Hamdani Basyah mengatakan, pada ajang olahraga terbesar di Aceh tersebut, kontingen ibukota provinsi sukses mengunci posisi runner-up setelah mendulang medali sebanyak 103 emas, 70 perak dan 73 perunggu.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Pj Wali Kota Amiruddin yang telah merealisasikan pencairan bonus senilai Rp 2,5 miliar bagi para atlet, ofisial, dan pelatih PORA XIV. “Untuk medali emas kita berikan bonus masing-masing Rp 15 juta. Kita juga berikan untuk peraih medali perak dan perunggu, termasuk pelatih dan tim ofisial.”
Selanjutnya, pihaknya akan fokus dalam melakukan pembinaan atlet di semua cabor agar dapat berbicara banyak di berbagai event olahraga, baik di level daerah maupun nasional.
Hamdani berharap, dengan pembinaan yang baik maka akan lahir atlet-atlet yang kompetitif dan siap kembali mengukuir prestasi di event PORA selanjutnya yang digelar di Aceh Jaya.
“Insya Allah, dengan pembinaan maksimal dan persiapan yang optimal, kita akan mampu meraih hasil yang lebih baik pada PORA XV di Aceh Jaya 2026 mendatang,” ujarnya. (Adv)