Suka Makmue (Waspada Aceh) – Ratusan Tenaga Harian Lepas (THL) RSUD- SIM (Sultan Iskandar Muda) Kabupaten Nagan Raya, Senin pagi (21/10/2022), melakukan aksi demo. Akibatnya pelayanan kepada pasien di rumah sakit tersebut lumpuh.
Para tenaga medis non ASN itu melakukan demo untuk mencari keadilan dari pihak manajemen RS SIM tersebut. Nama mereka tidak terekam sebagai peserta dalam Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Abdul Jalil, salah seorang sopir ambulans kepada waspadaaceh.com menyebutkan, aksi demo itu sebagai bentuk protes pihaknya kepada manajemen RSUD-SIM, karena nama mereka tidak terekam dalam sistem PPPK. Padahal mereka telah mempersiapkan berbagai dokumen yang diminta sejak dua bulan yang lalu.
Dalam pendataan sebagai peserta PPPK itu, 536 orang tenaga medis telah diinput datanya melalui Kasubbag Kepegawaian RSUD-SIM, namun anehnya hanya 25 orang tenaga medis yang berhasil terekam datanya.
Hal yang sama juga dikatakan Zulkifli, salah seorang THL di RS SIM. Data-data miliknya tidak terekam sebagaimana ratusan tenaga medis lainnya. Menurutnya itu terjadi akibat kinerja manajemen rumah sakit tidak beres.
Jika hal tersebut tidak diselesaikan secara bijak oleh pihak manajemen RSUD-SIM, maka seluruh THL medis akan melakukan mogok kerja sampai ada keputusan yang jelas terkait persoalan tersebut.
Aksi demo juga akan mereka lancarkan ke Gedung DPRK serta ke Kantor Bupati Nagan Raya, untuk mencari keadilan atas kelalaian pihak RSUD-SIM Nagan Raya.
Sementara itu Direktur RSUD-SIM Nagan Raya Hj.Cut Yuliza Sutifa menjelaskan, kesalahan tersebut bukan dari pihak rumah sakit, tapi sedang dilakukan upaya penelusuran di Dinkes Aceh bahkan di Kemenkes RI.
Untuk mencari solusi, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait guna menyelesaikan dengan cepat terkait masalah yang dialami ratusan THL tenaga medis di RSUD-SIM Nagan Raya tersebut. (*)