Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaDiterpa Pandemi, BI dan Pemerintah Aceh Tetap Optimis Ekonomi Pulih 2022

Diterpa Pandemi, BI dan Pemerintah Aceh Tetap Optimis Ekonomi Pulih 2022

Medan (Waspada Aceh) – Pemerintah Aceh dan BI yakin perekonomian akan tumbuh di tahun 2022 mendatang setelah diterpa pandemi COVID-19 selama 1,5 tahun ini. Keyakinan itu didorong tingkat capaian vaksinasi yang terus meningkat.

Achris Sarwani, Kepala Kantor Perwakilan BI Aceh menyampaikan, sesuai tema Pertemuan Tahunan 2021 yakni Bangkit dan Optimis, Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi yang digelar terbatas melalui Webinar, Rabu (24/11/2021), optimisme itu didorong sinergi bersama Pemerintah Aceh untuk kebangkitan ekonomi daerah nasional.

“Selain itu, melalui QRIS kita mendorong untuk penggunaan uang kertas menjadi cashless. Dengan begitu peran serta masyarakat juga semakin tinggi, mendorong pertumbuhan ekonomi,” kata Achris.

Sementara itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, diwakili Sekda Aceh Taqwallah mengatakan, salah satu upaya sampai hari ini yang dilakukan adalah capaian vaksinasi salah satu prasyarat untuk kegiatan sosial prekonomian masyarakat.

“Saya baru rapat di ruangan Pinere, ada 10 petugas kesehatan dan ambulance yang stand by. Kita berikan testimoni kepada masyarakat agar memahami kondisi saat ini,” ungkapnya.

Taqwallah juga berharap Pemerintah Aceh dan pemerintah kabupaten/kota untuk terus bersama membantu peningkatan perekonomian daerah. “Harapan kita ekonomi Aceh tahun ini bisa tumbuh dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

Sebelumnya, webinar itu dibuka langsung oleh Presiden Jokowi dan dilanjutkan oleh Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, yang menyampaikan rasa optimistis ekonomi Indonesia akan pulih pada tahun 2022 dan bertumbuh dalam rentang 4,7 persen sampai 5,5 persen.

“Pertumbuhan ini lebih tinggi dari 3,2 persen sampai empat persen pada 2021,” ujar Perry.

Menurutnya, pemulihan ekonomi akan ditopang peningkatan ekspor, konsumsi, dan investasi yang membaik karena didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan.

Di sisi lain, bank sentral memperkirakan inflasi yang rendah pada 2021 akan mendukung terkendalinya inflasi nasional sebesar 2% hingga 4% pada 2022. (sulaiman achmad)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER