Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaLagi, 101 Orang Terpapar COVID-19, 21 Zona Oranye di Aceh

Lagi, 101 Orang Terpapar COVID-19, 21 Zona Oranye di Aceh

Banda Aceh (Waspada Aceh) – Sebanyak 21 daerah kabupaten/kota merupakan zona oranye Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Aceh, kecuali Nagan Raya dan Subulussalam. Sementara itu, penderita baru COVID-19 bertambah 101 orang.

Pasien yang sembuh hanya satu orang, dan dua orang dilaporkan meninggal dunia, dalam 24 jam terakhir, kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani secara tertulis kepada media di Banda Aceh, Rabu (2/6/2021).

“Pada minggu lalu, Aceh memiliki enam daerah zona kuning, tapi kini hanya tinggal dua kabupaten/kota yang zona kuning,” tuturnya.

Juru bicara yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, hasil analisis Peta Zonasi Risiko Peningkatan Kasus COVID-19 oleh Satgas Nasional minggu lalu, Aceh Tenggara, Aceh Timur, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, dan Kota Subulussalam, masih zona kuning di Aceh.

Tetapi, pada hasil analisis terakhir (data periode 24 Mei – 30 Mei 2021) oleh Satgas Penanganan COVIDL-19 Nasional, lima kabupaten itu gugur dari zona kuning dan kembali menjadi zona oranye. Hanya Kota Subulussalam yang tetap bertahan di zona kuning.

Sedangkan Kabupaten Nagan Raya, yang pada minggu lalu menyandang status zona oranye, kini berhasil naik peringkat menjadi zona kuning. Zona kuning dalam klasifikasi risiko merupakan zona risiko rendah peningkatan kasus COVID-19. Sedangkan zona oranye, zona risiko sedang peningkatan kasus terinfeksi virus corona.

Dia mengatakan, baik zona kuning maupun zona oranye bukanlah zona aman bagi penyebaran viris corona, transmisi lokal masih sangat mungkin terjadi. Karena itu, semua elemen perlu bekerja lebih keras agar segera naik kelas menjadi zona hijau, zona yang relatif aman dari lonjakan kasus COVID-19.

Peta jalan menuju zona hijau melalui upaya-upaya pengurangan kasus positif baru,  meningkatkan angka kesembuhan, dan menekan jumlah korban meninggal dunia. Protokol kesehatan, protokol perawatan pasien di rumah sakit rujukan, dan protokol isolasi mandiri, harus terus ditingkatkan secara simultan di setiap kabupaten/kota.

“Berjuang melawan virus corona harus simultan, berkolaborasi, dan melalui gerakan bersama, supaya pandemi COVID-19 ini cepat berakhir,” katanya. (Ria)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER