Banda Aceh (Waspada Aceh) – Anggota DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky mendesak kepolisian mengusut tuntas kematian warga Aceh diduga tindakan main hakim sendiri di Tangerang, Banten.
“Kami mengecam keras tindakan main hakim membuat seorang warga Aceh meninggal dunia di Tangerang. Hukum harus ditegakkan,” tegas Iskandar Usman Al-Farlaky di Banda Aceh, Sabtu.
Sebagai wakil rakyat Aceh yang duduk di lembaga legislatif, Iskandar Usman Al-Farlaky mendesak kasus kematian Muhammad Basri, pria asal Aceh, yang bekerja sebagai sopir di sebuah perusahaan kargo di Tangerang, tersebut.
“Kami akan menyurati secara resmi jajaran kepolisian Tangerang untuk mengusut tuntas meninggalnya Muhammad Basrii,” kata politisi muda Partai Aceh itu.
Iskandar Usman mengungkapkan almarhum Muhammad Basri mengalami amuk massa di kawasan Jalan Raya Wana Kencana Sektor 12,4 Ciater Tangerang, Jumat (8/5) sekitar pukul 00:21 WIB.
Saat itu, almarhum Muhammad Basri hendak membeli rokok tidak jauh dari tempat tinggalnya. Korban berjalan kaki sendirian menuju toko tempatnya membeli rokok.
Ketika sedang beli rokok , entah siapa yang memulai, tiba-tiba Muhammad Basri diteriaki maling motor. Kemudian, massa menyerang korban secara membabi buta dan menariknya dari dalam toko.
Almarhum Muhammad Basri berusaha menjelaskan siapa dirinya, tapi tidak didengar massa. Almarhum tidak berdaya dan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Kota.
“Almarhum dipukul dengan kejam dan mengembuskan napas terakhir di rumah sakit tersebut. Semua yang terlibat, termasuk yang merekam video harus ditangkap,” kata Iskandar Usman Al-Farlaky.
Iskandar Usman Al-Farlaky berharap kasus serupa, main hakim sendiri hingga menghilangkan nyawa orang lain jangan terulang. Tidak hanya dari Aceh, tetapi warga lainnya di Indonesia.
“Demi hukum, keadilan harus ditegakkan. Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi semua. Apalagi almarhum meninggalkan istri dan anak yang masih kecil,” kata Iskandar Usman Al-Farlaky. (Ria-H)
