Jakarta — Indonesia melalui Kementerian Kesehatan menepis tudingan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang menyebutkan bahwa negera ini tidak memiliki alat baru pendeteksi virus Corona.
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Achmad Yurianto mengatakan, Kemenkes telah melakukan double check di pintu-pintu masuk ke Indonesia, baik di pelabuhan udara mau pun pelabuhan laut.
Menurut Yurianto, selain menggunakan alat deteksi pan-Corona, Kemenkes juga menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR), yaitu alat yang mampu langsung mendeteksi virus Corona.
“Kita pakai PCR yang biasa digunakan di Australia dan Singapura. Semua penanganan kita sudah sesuai standar WHO,” tegas Yurianto dalam jumpa pers di kantor Kemenkes di Jakarta, Senin (10/2/2020).
Dia mengatakan, Kemenkes selalu berkoordinasi dengan WHO terkait perkembangan virus Corona. “Tiap hari kita laporan. Kita kan satu tim dengan mereka jadi kita gak gerak sendiri, semuanya ada koordinasinya,” lanjut Yurianto.
Terkait tidak adanya pasien positif Corona, Yurianto mengatakan masih melakukan pemantauan lebih lanjut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya mengungkapkan kekhawatiran mereka, terkait pendeteksian dan pencegahan masuknya virus Corona. WHO menyatakan, Indonesia harus melakukan persiapan lebih matang lagi demi menghadapi risiko penyebaran virus mematikan tersebut.
WHO khawatir Indonesia tidak bisa mendeteksi virus tersebut, padahal negara-negara tetangga sudah melaporkan beberapa kasus orang yang terjangkit virus Corona.
Badan kesehatan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu juga khawatir bahwa sampai saat ini belum ada kasus virus Corona yang terdeteksi di Indonesia. Sementara itu jumlah kasus epidemik virus Corona telah mencapai lebih dari 40 ribu orang di seluruh dunia, terutama di China.
21 WNI Dipulangkan dari China