“Program unggulan seperti listrik dua ampere bersubsudi, call center ambulans, ekonomi kemasyarakatan, bedah rumah, dan beasiswa berprestasi, belum terealisasi”
Tapaktuan (Waspada Aceh) – Masa kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Aceh Selatan, Azwir-Amran (Azam), Jumat (27/9/2019), telah memasuki satu tahun. Namun sejumlah program unggulan Azam dinilai belum maksimal.
Demikian disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Selatan, Zamzami, kepada Waspadaaceh.com, Jumat, di kantor DPRK setempat, Tapaktuan.
“Saya rasa visi misi atau program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Azam belum maksimalkan dijalankan, karena kepemimpinannya Azam baru 1 tahun,” katanya.
Menurutnya, sejumlah program unggulan Bupati dan Wakil Bupati Azam seperti listrik dua ampere bersubsudi, call center ambulance, ekonomi kemasyarakatan, bedah rumah dan beasiswa berprestasi, belum terealisasi dengan maksimal.
“Kecuali program santunan kematian sudah berjalan, tetapi kami minta Pemkab atau dinas terkait untuk pembayarannya lebih dipercepat,” pintanya.
Dia berharap, pemerintah Kabupaten Aceh Selatan di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Azam agar memaksimalkan sejumlah program unggulan yang pernah disampaikan saat kampanye Pilkada dahulu.
Program Santunan Kematian
Kepala Bagian Kesejahtraan Rakyat (Kesra) Sekdakab Aceh Selatan, Syamsul Bahri, mengatakan, dari Januari sampai 27 September 2019 dia sudah memverifikasi berkas santunan kematian sebanyak 975.
“Dalam dua bulan ini tidak ada lagi pengaduan dari masyarakat kepada kami tarkait kendala pelaksanaan. Untuk pembayaran itu ranah BPKD, kami hanya bagian administrasi,” jelasnya.
Sementara Plt Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Aceh Selatan, Syamsul Bahri menjelaskan, pagu anggaran satunan kematian tahun 2018 dalam 3 bulan terakhir sebayak Rp1,5 miliar. Dana yang tersalurkan untuk batuan kematian Rp505 juta.
“Untuk pagu santunan kematian tahun anggaran 2019 sebanyak Rp5,3 miliar, anggaran yang sudah tersalurkan Rp3,3 miliar dan sisa Rp2 miliar lebih. Sekarang begitu masuk berkas dari Kesra ke BPKD, esoknya uang langsung dibayar ke rekening ahli waris,” ujarnya.
Program Call Center Ambulance Sedang Berjalan
Sekertaris Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Novi Rosmita, menyampaikan program Azam terkait call center ambulance diselaraskan dengan program pusat yaitu Public Safety Center (PSC) 119 yang sekarang sedang berjalan.
Kata Novi Rosmita, Dinkes Aceh Selatan sudah melakukan pelatihan sopir dan tenaga IGD untuk call center ambulance. Selain itu Aplikasi Ambulance Terpadu (A2T) juga sudah siap.
Terkait fasilitas seperti ambulans, sambung Novi, sementara Dinas Kesehatan bekerjasama dengan Pukesmas-pukesmas di Aceh Selatan. Sekarang mobil ambulance hanya satu yang tersedia di Dinkes.
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Fakir Miskin Dinas Sosial Aceh Selatan Zulfardi menjelaskan, sejauh ini Dinsos telah melakukan pendataan dan verifikasi pengguna listrik dua ampere.
“Data sudah ada, verifikasi sudah kita lakukan. Sekarang kita sedang lakukan penyusunan data terkait jumlah pemakaian listrik dua ampere di Aceh Selatan. Kemungkinan besar 2020 program dua ampere sudah terlaksana dan dirasakan masyarakat,” katanya.(Faisal)