Tapaktuan (Waspada Aceh) – Jembatan gantung yang menghubungkan Desa Subarang dan Desa Madat, Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan, dialporkan putus, mengakibatkan lima warga mengalami luka-luka.
“Lima warga itu mengalami luka-luka, dua anak PAUD dan tiga orang dewasa warga Desa Subarang,” kata Keuchik Subarang, Dedy Hermanda, Kamis (10/10/2019) di lokasi kejadian Desa Subarang, Samadua.
Mareka yakni Herma, 45, bersama anaknya Fakrul, 5, Sarida Yani, 40, bersama anaknya, Helsatipa, 5, dan Laila Wati, 50, merupakan warga Desa Subarang, Samadua, Kabupaten Aceh Selatan.
Dia menjelaskan, kelima korban warga Desa Subarang sudah dievakuasi ke RSUD Yulidin Awai Tapaktuan, untuk mendapat perawatan.
“Mareka jatuh ke dasar sungai lagi melintasi jembatan saat mengantar anaknya ke PAUD. Satu mengunakan motor dan dua warga berjalan kaki. Jembatan gantung ambruk diakibatkan kawat sling mengigat putus,” jelasnya.
Camat Samadua, Suhaimi Salihin, mengatakan, jembatan itu jantung transportasi masyarkat yang menghubung Desa Subarang dan Madat. Dia berharap segera mendapat perbaikan.
“Kita harap pemerintah Provinsi Aceh dan Aceh Selatan segara membangun jembatan yang permanen. Menurut ketarangan warga jembatan itu sudah lama tidak mendapat perawatan,” pungkansya.
Pengamatan Waspadaaceh.com jembatan gantung yang dibangun tahun 1991 dengan panjang 100 meter dan lebar sekitar 1,5 meter itu kondisinya sudah termakan usia. Kawat sling dan kayu pengikat lantai bangunan tersebut juga sudah rapuh sehingga putus.(Faisal)