Banda Aceh (Waspada Aceh) – Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) mencatat sejak Januari hingga 12 Desember 2022 terjadi sebanyak 398 kali bencana alam di Aceh. Total prakiraan kerugian mencapai Rp230 miliar.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Ilyas, Selasa (13/12/2022) mengatakan, bencana paling sering terjadi ialah kebakaran di pemukiman sebanyak 136 kali yang merusak 344 rumah warga.
Selanjutnya kebakaran hutan dan lahan sebanyak 79 kali dengan luas 241 hektare lahan. Kemudian banjir 69 kali dengan total 2.573 rumah terendam. Bencana angin puting beliung sebanyak 69 kali hingga merusak 437 rumah warga. Bencana longsor 20 kali, sedangkan bencana banjir dan longsor sebanyak 15 kali yang mengakibatkan 35 rumah terendam.
Dari total bencana yang terjadi di Aceh dengan jumlah korban jiwa 11 orang meninggal dunia di antaranya 2 orang akibat longsor, 3 orang akibat terseret arus banjir bandang, 5 orang terseret arus banjir dan 1 orang akibat kebakaran, dan 4 orang Iuka-Iuka akibat bencana.
Sementara itu total masyarakat terdampak 86.912 KK atau sebanyak 286.002 jiwa pada
718 kecamatan, 1.731 desa dengan jumlah pengungsi sebanyak 79.955 orang.
“Kita terus berupaya dalam menanggulangi bencana di Aceh, dengan membentuk tim reaksi cepat serta berkoordinasi dengan BPBD kabupaten dan kota,” kata Ilyas.
Upaya tanggap darurat dengan bantuan logistik kebutuhan dasar korban bencana, bantuan peralatan evakuasi.
“Kita juga terus berkoordinasi dengan instansi teknis (PUPR) menanggulangi dengan upaya penanaman rumput pencegah longsor (vetiver), pemulihan ekonomi pasca bencana dan pemulihan kembali lingkungan terdampak bencana,” jelasnya. (*)
