Aceh Besar (Waspada Aceh) – Ketua DPRK Aceh Besar, Iskandar Ali, prihatin dengan kondisi Aceh Besar yang saat ini sedang diserang virus Corona. Virus asal Wuhan, China, telah menginfeksi pejabat terbaik di Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, yakni Sekda Iskandar, yang meninggal dunia.
BACA:
DPR Aceh Lapor Proyek Multiyears ke Mendagri
Pemerintah Aceh Didesak Usir 39 TKA China dari Nagan Raya
Belasan Ribu Warga Aceh Gaungkan Gerakan Masker 4 September
“Saya sangat prihatin, Aceh Besar kehilangan birokrat sejati,” ungkap Iskandar Ali kepada Waspadaaceh.com di Banda Aceh, Rabu (2/9/2020).
Saat dihubungi, Iskandar Ali mengaku masih berduka atas kepergian selamanya Sekda Aceh Besar, Iskandar, pada Sabtu (29/8/2020).
Menurut dia, Sekda Iskandar salah satu tokoh kunci yang sulit dicari penggantinya. Selain integritas moralnya teruji, berdedikasi tinggi serta loyal dan bertanggung jawab penuh terhadap jabatan yang diembannya.
“Saya melihat segenap waktu dan pikirannya dicurahkan untuk kemajuan Kabupaten Aceh Besar. Makanya, sulit mencari sosok birokrasi seperti Almarhum,” kata Ketua DPRK Aceh Besar tersebut.
Seperti dilaporkan pasca meninggalnya almarhum Sekda Aceh Besar, sejumlah tempat dilacak dan orang-orang dekat almarhum diperiksa, baik dengan cara swab maupun rapid test.
Terkait Asisten III Setdakab Aceh Besar yang postif corona dan terpaksa Kantor Bupati ditutup selama 10 hari, disebutkan Kabag Humas Setda an Protokol Setdakab Aceh besar Muhajir, diduga terpapar dari almarhum Sekda.
Sebab, tambah Muhajir kepada Waspadaaceh.com, beberapa hari sebelumnya, Asisten III kontak fisik secara intens lantaran ada pembahasan anggaran untuk 2021.
“Saat penyusunan anggaran itu diduga Pak Asisten III terpapar,” tutur Muhajir.
Baca:
DPRK Aceh Besar Gelar Sidang Paripurna Masa Persidangan Ke I
Sekda Aceh Besar Meninggal Terpapar COVID-19
Sekda Aceh Besar Dikebumikan Standar Protokol COVID-19
Diduga Sesak Nafas, Penyebab Meninggalnya Sekda Aceh Besar
Kantor Bupati Aceh Besar di Jantho ditutup dan pindah ke Gedung Derkanas di Lambaro Aceh Besar, sejak 1 September. Suasana kantor di Dekranas pada hari pertama, kata Muhajir, Bupati Aceh Besar Mawardi Ali masuk kantor dan menempati ruang Ketua PKK Aceh Besar.
“Bapak datang pukul 08.30 dan pulang ba’da Ashar sama seperti staf yang lain,” kata Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar ini. (B01/*)