Sabtu, Mei 3, 2025
spot_img
BerandaZiarah Kubur, Tradisi Lebaran yang Masih Terjaga di Aceh

Ziarah Kubur, Tradisi Lebaran yang Masih Terjaga di Aceh

Aceh Besar (Waspada Aceh) – Hari pertama hari Raya Idul Fitri 1444 hijriah, setelah melaksanakan salat Id, banyak umat Muslim di Aceh melakukan ziarah kubur untuk mendoakan sanak keluarganya.

Ziarah kubur pada Idul Fitri menjadi tradisi sebagian masyarakat Muslim Indonesia yang masih melekat hingga saat ini.

Salah satunya yang dilakukan keluarga besar
Teuku Zakaria di Aceh. Mereka berdoa di depan pusara keluarganya saat ziarah kubur di Desa Gla Deah, Aceh Besar, bertepatan pada Hari Raya Idul Fitri 1444 H, 1 Syawal 1444 H, pada Sabtu (22/4/2023).

Mereka duduk bersimpuh di depan sebuah pusara. Dari mulut mereka sayup-sayup terdengar lirih lantunan surat Yasin. Kemudian tangan menengadah memohon kepada Allah SWT.

Khusyuk dan hening. Semua terasa dalam satu frekuensi mengenang dan mendoakan leluhur yang lebih dahulu meninggalkan dunia.

Makam yang berjejer rapi, itu dan biasanya penuh ditumbuhi rumput dan ilalang, pada hari raya ini terlihat bersih. Tidak ada satu pun tumbuhan hutan yang ada. Yang masih tersisa hanya tanaman bunga yang memang sengaja di tanam oleh ahli waris untuk peneduh.

Usai membaca yasin dan doa, kemudian mereka mencuci muka di kuburan dengan air bercampur jeruk perut dan potongan daun pandan, yang dibawa dalam cerek. Kemufian sisa air tersebut juga disiramkan ke makam.

“Ini merupakan salah satu wujud sebagai anak yang saleh-salehah dan berbakti kepada orang tua. Meski orang tua telah meninggal dunia, kita tetap mendoakannya,” kata salah satu peziarah T Khairul.

Dia berharap, dengan ziarah kubur tersebut para leluhur dan sanak famili yang sudah meninggal mendapatkan syafaat dari doa yang dipanjatkan.

Usai berziarah kubur, para warga melanjutkan bersilaturrahmi dan berkunjung ke rumah sanak saudara dan tetangga. (*)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER