Senin, November 25, 2024
spot_img
BerandaPariwaraWaspada DBD, Warga Aceh Diminta Tingkatkan Kebersihan Lingkungan

Waspada DBD, Warga Aceh Diminta Tingkatkan Kebersihan Lingkungan

“Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD, salah satunya dengan cara 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis”

=== Kabid P2P Dinkes Aceh dr. Iman Murahman ===

Warga Aceh diminta untuk meningkatkan kebersihan lingkungan dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mencegah penularan demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini dapat menyebabkan kematian dan dapat terjadi karena lingkungan yang kurang bersih.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh dr.Iman Murahman mengatakan, kasus demam berdarah terjadi karena perilaku hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.

“Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah merebaknya wabah DBD. Salah satunya dengan cara 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis,” ujarnya di Banda Aceh, Kamis (21/12/2023).

Iman menjelaskan, cara 3M Plus merupakan salah satu strategi pencegahan DBD yang efektif dan mudah dilakukan oleh masyarakat. Cara ini bertujuan untuk menghilangkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebab DBD.

“Menguras, merupakan kegiatan membersihkan atau menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum, dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut,” jelasnya.

“Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk,” tambahnya.

Sementara itu, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kata Iman, merupakan kegiatan yang disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

“Barang-barang bekas seperti botol plastik, kaleng, ban bekas, dan lain-lain dapat dimanfaatkan kembali menjadi barang-barang yang bermanfaat, seperti pot bunga, kerajinan tangan, mainan anak-anak, dan sebagainya. Selain mengurangi sampah, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kreativitas dan pendapatan masyarakat,” ucapnya.

Upaya Puskesmas Krueng Barona Jaya

Hal senada juga disampaikan oleh Pengelola Program DBD Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, Imraini, Skm. Ia mengatakan, pihaknya rutin melakukan pemantauan jentik nyamuk berkala setahun dua kali atau per enam bulan. Biasanya satu desa 20 rumah untuk sampel.

“Puskesmas Krueng Barona Jaya juga ada kegiatan dengan mobil ambulan. Juga ambulan meupet-pet keliling kampung 12 desa di Krueng Barona Jaya. Selama ini menurut pantauan kami di wilayah kita pergampungan lumayan bersih dan masyarakat sudah mulai sadar terkait pencegahan DBD,” katanya.

Pengelola Program DBD Puskesmas Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, Imraini, Skm (Foto/Cut Nauval d).

Menurut Imraini, pada musim hujan ini, kebersihan lingkungan merupakan salah satu faktor yang berpotensi menyebabkan penyebaran penyakit DBD. Oleh karena itu, masyarakat harus memiliki perilaku yang mencerminkan hidup bersih dan sehat agar dapat terhindar dari berbagai penyakit menular, salah satunya DBD.

“Selain itu, bentuk pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan mengetahui beberapa gejala demam berdarah, seperti demam hingga 40 derajat Celcius yang diikuti dengan rasa sakit kepala parah, serta nyeri otot. Apabila kita merasakan atau menemukan orang di sekitar kita mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat untuk bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan sedini mungkin dari petugas kesehatan,” ujarnya.

Imraini menambahkan, wabah DBD biasanya akan mulai meningkat saat pertengahan musim hujan, hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk karena meningkatnya curah hujan.

“Masyarakat diharapkan cukup berperan dalam hal ini. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah upaya pencegahan DBD dengan 3M Plus,” pungkasnya. (Adv)

BERITA TERKINI
- Advertisment -
Google search engine

BERITA POPULER